Diduga Usai Pesta Miras, ABK Tewas Di Got

  • 24 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3499 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com- Warga Benoa, Denpasar Selatan, di gegerkan dengan penemuan mayat Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di PT. Bandar Nelayan (33), bernama Andrias Ratu Lolo, 27, warga Dusun Irudin, Desa Tana Mete Kecamatan. Kodi Balagar. Kabupaten Sumba Barat Daya NTT, ditemukan di belakang PT Intimas, tepatnya di got pembuangan air ikan. Dengan posisi tertelungkup seperti menyembah, pada Selasa (23/6) pukul 07.00 wita. 

Menurut informasi yang dihimpun di lapangan, Korban baru datang di Bali dan hendak mengikuti kapal cumi milik PT tersebut. Namun, satu hari sebelum kapal akan berlayar, pria Sumba ini pun tidak terlihat.

"Jadi dia datang ke sini belum lama ini. Baru sakit satu bulan. Dan di ajak sama teman-temannya. Dimana mereka sudah berlayar pada, Jumat lalu (12/6) lalu," ujar seorang ABK, Darius, 30, warga asal sumba saat dijumpai wartawan di TKP.

Lanjutnya, pria kelahiran Eru Dinjo 8 April 1990 ini, diketahui sudah menghilang selama 11. Namun orang yang mengenalnya tidak berprasangka bahwa dia tewas. Pasalnya, sebelum hilang kondisi nya sehat walafiat. Diduga dia sudah pulang kampung. Karena sebelumnya ia mengambil kasbon dengan jumlah sekitar Rp 1, 2 juta.

"Justru kita mengira dia kabur. Pulang ke kampung. Karena dia sudah meminta uang 1 hari sebelum kapal berlayar," bebernya. Kata dia, seorang saudara korban bernama Yakob pun sudah dimintai keterangan dikantor polisi sebagai saksi.

Sekitar pukul 08.20 wita, sumber di TKP menyebutkan, korban ditemukan tepat di belakang PT yang berbatasan dengan pantai Benoa. Di sana terdapat sebuah got pembuangan air ikan. Dan kondisi korban saat itu sedang duduk telungkup seperti menyembah. Dan kepalanya menghadap ke lubang got tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Benoa, AKP Nyoman Gatra yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan terkait penemuan tersebut. Kata dia, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi. Dan dugaan sementara korban, sebelum korban hilang, dia terlihat mimim minuman keras.

Kronologis penemuan, mantan Kapolsek Kuta ini mengaku bahwa, sekitar pukul 07.00 wita, ada seorang pemulung bernama Junaidi, datang ke kawasan TKP dan mencari barang rongsokan. Melihat hal tersebut, ia langsung menghubungi polsek KP3 Benoa. Lalu 8 personil datangi TKP untuk melakukan olah TKP

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Lalu kita menghubungi Ambulance BPBD. Di bawah ke Rumah Sakit Sanglah untuk di otopsi," pungkasnya

Terkait dengan bagaimana korban sampai di belakang PT itu, Polisi masih dalami dengan mengambil keterangan para saksi. ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER