Ungkap Kasus Angeline, Mabes Polri Turunkan Alat Canggih

  • 19 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3785 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com- Tim Inafis dari Mabes Polri yang berjumlah 5 orang sejak seminggu yang lalu sudah melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kematian Angeline (8) bocah malang yang ditemukan tewas terbunuh di rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar pada Rabu (10/6) lalu.

Kepala Pusat Identifikasi atau Inafis Bareskrim Mabes Polri Brigjen Bekti Suhartono, mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkapkan penemuan terbaru hasil olah TKP yang dilakukan oleh pihaknya.

Seperti diketahui, Kamis (18/6) kemarin Tim Inafis untuk kesekian kalinya melakukan olah TKP dan menemukan banyak penemuan baru seperti sidik jari dan bercak darah di kamar ibu angkat Angeline, di toilet dan dapur Margriet CH Megawe (60).

Demi membantu penyelidikan tersebut, Tim Inafis  menurut Suhartono, selain menurunkan lie detector juga menerjunkan sebuah alat canggih yang bisa mengidentifikasi semua jenis sidik jari.

"Kita punya peralatan satu alat yang bisa mengungkap banyak sidik jari namanya mambis, kalau soal penemuan nantilah," katanya di Mapolda Bali, Jumat (19/6).

Mambis atau Mobile Automatic Multi Biometric Identification System merupakan alat sidik jari produk Amerika, dan tidak banyak dimiliki oleh negara-negara Asia lain. Negara yang memiliki alat ini baru Indonesia dan Amerika saja.

Kecanggihan dari alat ini adalah bisa mengetahui identitas seseorang dengan cepat hanya dengan menempelkan jari pada finger print. Kemudian akan muncul data identitas sesuai dengan yang tercantum minimal di e-KTP. Ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER