Jengiskan Nahkodai PAN Bali

  • 14 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4678 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bali menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) di Hotel Aston Denpasar, Sabtu (13/6). Muswil III ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.


Dalam suksesi kepengurusan ini, kader PAN asal Buleleng Ketut Jengiskan, secara aklamasi ditunjuk sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Bali masa bakti 2015-2020. Jengiskan yang juga Sekretaris Fraksi Panca Bayu DPRD Provinsi Bali, menggantikan Njoman Gede Suweta.

Sekedar catatan, PAN tidak mengatur mekanisme pemilihan dengan mengajukan nama calon ketua. Partai berlambang matahari terbit ini dalam forum Muswil, hanya memilih formatur yang berjumlah empat (4) orang.

Selanjutnya, empat orang formatur ini yang menentukan ketua formatur, yang secara otomatis menjadi Ketua DPW PAN Provinsi Bali. Adapun dalam Muswil III DPW PAN Bali, peserta menunjuk Ketut Jengiskan, Suwandi Dwi Warsono, Waras Priangga dan Made Dwi Yoga Satria, duduk sebagai formatur.

"Dari kesepatakan formatur, saya yang dipercayakan sebagai ketua formatur sekaligus Ketya DPW PAN Provinsi Bali periode 2015-2020," kata Jengiskan, dalam keterangan pers usai pemilihan tersebut.

Jengiskan berkomitmen, ke depan akan memperkuat organisasi ini di Bali, dengan membenahi struktur dari tingkat provinsi sampai desa. Selain itu, ia bersama jajaran pengurus juga akan melanjutkan pekerjaan pengurus sebelumnya, yakni menyosialisasikan PAN sebagai partai yang terbuka.

"Jadi itu akan menjadi fokus saya nanti. Penguatan pengurus, serta menegaskan posisi PAN sebagai partai terbuka. Sebab sejauh ini, masih ada anggapan bahwa PAN milik golongan atau kelompok tertentu, padahal PAN adalah partai terbuka dan reformis," tegas Jengiskan, yang didampingi ketua demisioner Njoman Gede Suweta.

Sementara Suweta menambahkan, pihaknya memang menganut mekanisme musyawarah mufakat dan menentukan pimpinan partai. PAN, kata dia, ingin memberikan contoh, bahwa kalau bisa bermusyawarah untuk mengambil keputusan yang baik, maka maksimalkan mekanisme tersebut.

"Karena itu juga yang diajarkan Pancasila. Dalam praktik kepartaian, nilai-nilai itu kita terapkan di PAN. Kita sekaligus ingin memberi contoh kepada partai lain yang berkelahi itu," pungkas Suweta. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER