Resedivis Pengedar Uang Palsu Dibekuk

  • 08 Mei 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4520 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Sulastri,60 nensk asal Desa Kesemek, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bodowoso, Jawa Timur  ini memang tidak pernah kapok. Sudah pernah dibui dalam urusan uang palsu kini dia semakin jadi. Sulastri kembali ditangkap jajaran reskrim Polres Tabanan karena membawa uang palsu. Jumlah uang palsu yang dibawa cukup banyak yakni mencapai 16.800.000 ribu semuanya uang pecahan 100 ribu. Sulastri dibekuk saat turun dari Bus di By Pass Soekarno, Desa Banjar Anya, Kecamatan  Kediri, Tabanan, Jumat (08/05/2015).

Saat itu jajaran reskrim telah menunggunya, sehingga saat turun dari bus sekitar pukul 02.30 Wita dini hari langsung diamankan. Di dalam tasnya polisi menemukan sebanyak 168 lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribuan palsu yang dibungkus koran dan dimasukkan kedalam tas kain motif batik.

Kasatreskrim AKP I Nyoman Sukanada seijin Kapolres Tabanan AKBP Komang Suartana membenarkan penangkapan tersangka uang palsu. Dikatakan, penangkapan tersangka berawal dari informasi yang diterimanya sekitar Jumat dinihari  sekitar pukul 00.30 Wita. Informasi yang menyebutkan akan ada seorang perempuan membawa uang palsu itu kemudian ditelusuri. Setelah dilakukan penyelidikan, sekitar pukul 02.30 di trotoar ( sebelah barata patung Ir Soekarno ) By Pass Soekarno, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, turun seorang perempuan  dari kedaraan Bus umum dengan memegang tas. Pihaknya kemudian menggeledah perempuan usia lanjut  tersebut berikut tas yang dibawanya. Tak pelak,  bendelan uang palsu pecahan seratus ribuan terdapat dalam tas tersebut. “Dalam penangkapan itu kami menyita 168 lembar uang pecahan seratu ribuan palsu, satu buah kain motif batik, satu buah HP Samsung dan uang tunai Rp 275 ribu,” terangnya.

Sulastri sendiri mengaku sudah dua kali mengantarkan uang palsu tersebut. Uang tersebut seperti biasa diserahkannya kepada seseorang yang bernama Ilham di Ubung atas suruhan Mamik dan Yanti di Jember. “Saya hanya mengantarkan pak, saya dikasih upah 2 juta,” ucapnya. Dia turun di Tabanan ingin menemui suami nikah sirihnya Hariyanto,58 yang tinggal di Belalang, Kediri. “Biasanya saya turun di situ (Kediri) kemudian diantar suami (Hariyanto, red) ke ubung untuk menyerahkan uang tersebut,” akunya. Namun Hariyanto sendiri mengaku sudah tiga kali mengantar Sulatri untuk menyerahkan uang palsu kepada Ilham. “Ini yang ketiga kalinya pak, biasanya saya yang mengantar ke ubung,” beber Hariyanto. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER