Insiden MH17 Berpotensi Lumpuhkan Ekonomi Rusia

  • 22 Juli 2014
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1405 Pengunjung

Moskwa, suaradewata.com -  Sejumlah pengusaha Rusia mengatakan negaranya berpotensi terdorong ke dalam resesi, jika Barat menerapkan sanksi keras menyusul penembakan Malaysia Airlines MH17.

"Jika sanksi diterapkan dalam beberapa pekan ke depan, perekonomian Rusia yang bernilai dua triliun dolar akan terjerumus ke dalam resesi," ujar seorang pakar keuangan di Moskwa.

Igor Bunin, kepala Pusat Teknologi Politik di Moskwa, mengatakan para orang kaya takut kehilangan uang dan statusnya sebagai miliarder. "Namun, mereka sebenarnya lebih takut kepada Presiden Rusia Vladimir Putin," ujar Bunin.

Saat ini, Rusia sebenarnya cukup menderita oleh sanksi AS. Namun itu tidak terasa, karena Putin piawai memenfaatkan perpecahan di tubuh Uni Eropa dan masih bisa memainkan lobi-nya dengan Jerman.

OAO Novatek (NVTK), produsen gas yang sebagian sahamnya dimiliki Gennady Timochenko, kehilangan nilai pasar hampir tiga miliar dolar akibat dilarang menggunakan pasar uang AS untuk pembiayaan baru, dengan jatuh tempo 90 hari. Timochenko rekan Putin di padepokan judo.

Timochenko masuk daftar hitam AS. Arkady dan Boris Rotenburg, pemilik SMP Bank dan InvestCapitalBank, juga bernasi sama. Ketiganya adalah rekan dekat Putin di padepokan judo. Merekalah yang kali pertama dimiskinkan oleh sanksi.

Sebelumnya, PM Inggris David Cameron mengatakan terdapat banyak bukti pemberontak pro-Rusia menembak jatuh Malaysia Airlines MH17.

"Kini, Putin menghadapi pilihan jelas. Saya berharap Putin menggunakan momen ini untk menemukan jalan mengakhiri krisis di Ukraina," ujar Cameron. "Jika tidak mengubah pendekatan terhadap Ukraina, Rusia terancam menjadi negara bangkrut secara ekonomi." (bb/inilah)


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER