PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Hujan Deras, 7 Penerbangan ke Bali Dialihkan

Minggu, 29 Desember 2024

09:10 WITA

Denpasar

3983 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Ilustrasi cuaca buruk sehingga mengganggu penerbangan. Ist/gg/mot

Tuban, suaradewata.com - Cuaca hujan yang tiada henti hingga Sabtu malam (28/12) berdampak pada beberapa penerbangan dari dan menuju Bali. Hingga siang hari terdapat 7 penerbangan menuju Bali yang harus dialihkan mendarat (divert) ke bandara lain.

Ketujuh penerbangan tersebut terdiri dari 5 penerbangan domestik dan 2 penerbangan internasional. Adapun lima penerbangan domestik menuju Bali yang dialihkan yakni dua penerbangan Lion Air mendarat ke Surabaya yaitu rute Semarang-Bali dan rute Yogyakarta-Bali.

Sementara tiga penerbangan lain dialihkan mendarat ke Lombok yakni Batik Air rute Surabaya-Bali, Super Air Jet rute Surabaya-Bali, dan Lion Air rute Balikpapan-Bali. Serta ada dua penerbangan internasional yang mengalami divert adalah Malindo Air Melbourne-Bali dialihkan ke Surabaya dan Air Asia Perth-Bali dialihkan mendarat ke Lombok.

Divert merupakan prosedur keselamatan dalam penerbangan. Hal tersebut dapat dilakukan mengingat intensitas hujan lebat yang mengakibatkan minimum visibility (minimal jarak pandang). "Divert dapat dilakukan salah satunya saat terjadi cuaca buruk," singkat General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab.

Sementara itu, kondisi cuaca hujan yang terjadi juga berdampak pada keterlambatan keberangkatan penerbangan (delayed). Data yang kami terima terdapat 10 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional yang mengalami delayed rata-rata 60-120 menit dari jadwal.
Hingga pukul 15.00 WITA penerbangan yang mengalami keterlambatan tersebut seluruhnya telah terbang dengan aman. "Kami bersama seluruh stakeholder terkait mengantisipasi kondisi cuaca saat ini dengan terus melakukan koordinasi dan memperbarui informasi," demikian Ahmad Syaugi. Mot/red

 


Komentar

Berita Terbaru

\