Peserta Undangan dan Pelaku UKM Buleleng Keluhkan Acara Kemenpar RI
Sabtu, 31 Agustus 2024
19:32 WITA
Buleleng
1509 Pengunjung
Suasana pelaksanaan workshop Kemenpar RI di Gedung Sasanan Budaya pada Jumat (30/8) sekitar jam 13.30 Wita. sumber foto : gd1/SD
Buleleng, suaradewata.com- Sejumlah pelaku Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) di Kabupaten Buleleng mengeluhkan pelaksanaan acara yang digelar Kementrian Pariwisata yang berlangsung di Sasana Budaya (30/8). Pasalnya, sebagian besar peserta disusupi oleh pihak dinas Pariwisata dan mengeluarkan umk yang telah teregistrasi.
“Saya dapat undangan dan juga telah melakukan registrasi melalui link yang diberikan dan telah teregister. Tapi di daftar hadir nama saya menghilang,” ujar sumber pemilik usaha design konveksi asal Buleleng kepada suaradewata.com ketika dikonfirmasi di tempat acara.
Srikandi pengerajin seni berbahan kain ini pun mengaku awalnya mengorbankan waktu karena ia seharusnya ke denpasar bersama keluarga. Namun, karena telah diberikan undangan dan diminta melakukan registrasi secara online maka rencana tersebut dibatalkan dan mengikuti acara yang dilaksanakan pihak kementrian.
Beberapa peserta lain pun mengeluhkan acara yang menggandeng sejumlah Event Organizer asal luar Buleleng tersebut.
Menurutnya, ada agenda event kreatifitas yang dibuat dengan membagi peserta menjadi beberapa kelompok. Untuk mencari pemenang maka dilakukan folling dan dimenangkan oleh salah satu kelompok. Tapi ternyata, lanjutnya, bukan kelompok pemenang folling yang dinyatakan menang tetapi kembali pegawai pihak Pemkab Buleleng yang dinyatakan menang.
Keluhan senada datang dari peserta umk kuliner yang diminta membawa produk untuk dijual pada stand yang dibukan pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng. Menurutnya, acara ini seperti acara reunian kelompok tertentu yang menggunakan kementrian pariwisata sebagai alat. Hal tersebut disampaikan sambil menyebut nama organisasi yang ditenggarai “menunggani” acara kementrian parisiwata.
Acara dibukan sekitar jam 13.00 Wita oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara dengan dihadiri Menteri Pariwisata Sandiaga Salahudin Uno. Acara turut dihadiri oleh Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Oneng Setya Harini, Kepala RRI Singaraja, HIPPMI, dan Akbar Maujahid selaku Founder Lestari Indonesia dan pihak Bank Pembangunan Daerah Bali.
“Dari siang (13.00 Wita, red) kami disuruh tidak meninggalkan tempat acara sementara pak menteri baru datang sekitar jam 7 sore (19.00 Wita). Kami sepertinya diperalat dan beberapa rekan umk juga sudah pulang mendahului,” ujar beberapa peserta undangan UMK.
Terkait kondisi tersebut pun turut sempat dialami pihak media ini yang awalnya mendapatkan undangan dan permintaan registrasi di akun milik Kementrian Pariwisata. Setelah dilakukan melakukan registrasi kemudian tidak muncul pada daftar nama kehadiran. Beberapa petugas pada meja registrasi sempat menyebut bahwa pihak media sudah dipisahkan daftar registasinya.
Uniknya, dari total 150 peserta yang ditargetkan, jumlah umk yang mengisi registrasi online tidak lebih dari 130 peserta akan tetapi daftar registrasi pada meja register melebihi 140 Umk. Jumlah tersebut ditenggarai disusupi oleh pegawai pemkab Buleleng.
Terkait kekecewaan sejumlah peserta dan pelaku Umk dan juga kejanggalan acara tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng belum berhasil dikonfirmasi.gd1/adn
Komentar