Tahun ini Perpustakaan SD Kecipratan 4 milyar Lebih

  • 16 Juli 2014
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1433 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Tabanan harus putar otak sisa tahun ini. Pasalnya banyak dana pusat berupa silva yang belum terpakai sehingga jika tidak digunakan tahun ini maka akan dikembalikan ke kas daerah. “Iya banyak dana yang parkir totalnya sekiar 11 milyar lebih, untuk perpustakaan SD saja sebesar 4 milyar lebih, sementara SMP sekitar 6 milyar,” ucap Kadisdikpora Pemkab Tabanan, I Putu Santika Rabu (16/7).

Menurut Santika dana tersebut merupakan dana silva sejak tahun 2010 lalu. “Dana itu luncuran tahun 2013, namun saat itu pemerintah belum siap dana pendamping sehingga muncul tahun ini,” ucapnya. Pihaknya berharap dana tersebut dapat digunakan sesuai peruntukanya, karena kata dia kalau tidak digunakan tahun ini maka dana itu akan di kembalikan ke kas daerah. “Sayang sekali kalau tidak bisa digunakan tahun ini, karena kalau tidak digunakan dana itu akan kembali ke kas daerah,”ucapnya.

Terkait dana untuk perpusatakaan SD yang jumlahnya 4.483.000.000 memang memungkinkan pasalnya dari 334 SD yang ada di Tabanan hanya 135 sekolah yang memiliki fasilitas perpustakaan sesuai standar. Sisanya kondisi perpustakaan di sejumlah SD belum layak. Selain fisik tak memenuhi standar, sarana pendukungnya seperti buku dan lainnya juga masih minim. Selain membangun perpustakaan, tahun ini juga dianggarkan untuk pembangunan laboratorium IPA, dan pengadaan ruang kelas baru untuk SMP. Untuk program ini telah dianggarkan dana sebesar Rp 85 Juta. Dijelaskan, sejumlah SMP kekurangan ruang kelas seiring lonjakan jumlah siswa baru setiap tahunnya. Penambahan siswa baru tak hanya terjadi di kota, namun SMP negeri favorit di kecamatan terjadi lonjakan sehingga dampaknya kekurangan ruang kelas. Apalagi saat ini di sejumlah sekolah memberlakukan sistem double shift sekolah pagi dan siang sehingga dipandang perlu tambah ruang kelas untuk kenyamanan belajar. 

Santika menuturkan dalam tahun ajaran baru juga terjadi penyesuaian anggaran untuk buku rapor siswa. Pengadaan rapor SD pada tahun ini, dianggarkan mencapai Rp 280 juta. Angka ini meningkat sebanyak Rp 180 juta dari APBD induk 2014 yang hanya dianggarkan Rp 100 juta rupiah. Peningkatan pengadaan raport SD ini dicantumkan dalam belanja tidak langsung APBD Perubahan 2014. “Bentuk rapor SD di tahun 2014 berbeda dari sebelumnya, penilaian lebih banyak, lebih kompleks dan jauh lebih tebal, sehingga ada tambahan anggaran di APBD Induk sebesar Rp 180 juta," terang Santika. gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER