Banjir Bandang Terjang 2 Desa Di Buleleng Barat

  • 24 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2427 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com  Sebanyak 92 rumah warga di Dua Desa daerah Kabupaten Buleleng bagian barat mengalami kerusakan akibat bencana tanah longsor dan terjangan banjir bandang, Minggu (24/1). Bahkan 15 rumah rata dengan tanah akibat banjir bandang yang mambawa muatan material lumpur serta pasir.

Hal tersebut disampaikan Camat Gerokgak, Putu Ariadi, usai memimpin rapat kordinasi dengan sejumlah Kepala Desa diwilayah kerjanya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng serta Koramil 1609-8/Gerokgak. Rapat kordinasi tersebut berlangsung sekitar pukul 11.00 Wita di ruang rapat Kantor Kepala Desa Penyabangan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun sementara, dua desa yang terkena bencana alam banjir bandang tersebut  masing-masing adalah Desa Musi dan Desa Penyabangan. Beberapa titik di kawasan Desa Banyupoh juga turut menjadi korban keganasan banjir yang konon merupakan bencana yang kedua kali setelah bulan Maret 2011 menghantam Desa Celukan Bawang serta sempat melumpuhkan arus lalulintas di jalur utama antar provinsi yang ada di kawasan Bali Utara.

Dari keterangan Ariadi, untuk di Desa Musi hanya mengenai satu wilayah yakni Banjar Dinas Musi. Dan dari 56 Kepala Keluarga yang menjadi korban di kawasan banjar dinas tersebut terdapat 5 rumah yang rusak parah. Sedangkan 2 rumah kondisinya rata dengan tanah dan seluruh isi rumah nyaris tidak ada yang bisa digunakan akibat terkubur dalam lumpur serta hanyut terseret air setinggi dada orang dewasa.

Kondisi yang sama juga terjadi di dua banjar dinas Desa Penyabangan yakni di Banjar Dinas Penyabangan dan Banjar Dinas Tri Amerta. Menurut data yang berhasil dihimpun sampai pukul 15.00 Wita, terdapat 11 unit di Banjar Dinas Penyabangan yang menjadi korban amukan banjir bandang.

Sementara di Banjar Dinas Tri Amerta, lanjut Ariadi, jumlah rumah warga yang rusak lebih banyak dari Banjar Dinas Penyabangan yakni tercatat sejumlah 25 unit. Sehingga, total rumah yang mengalami kerusakan di Desa Penyabangan sebanyak 36 unit.

“Banjir bandang disebabkan masuknya air yang ada di hutan ke dalam sungai Musi dengan jumlah kapasitas yang lebih besar akibat hujan sejak pukul 05.00 Wita, Sabtu (23/1),” ujar Ariadi.

Disisi lain, Kepala BPBD Kabupaten Buleleng, I Ketut Yasa, mengaku telah menerjunkan tim reaksi cepat untuk melakukan pembersihan serta pemotongan sejumlah kayu gelondongan yang menyumbat jalan air di sungai Musi. Selain itu, pihaknya pun mengaku mendirikan empat tenda pengungsian untuk warga masyarakat di Desa Musi dan Desa Penyabangan.

tenda pengungsian dipasang masing-masing dua buah disetiap desa dengan harapan warga dapat mengamankan diri sementara sebelum dilakukan pembersihan atas sejumlah kayu gelondongan yang menyumbat aliran air sungai musi.

Patahan kayu gelondongan dalam jumlah banyak menutup aliran sungai musi yang mengakibatkan air sungai mengalir ke pemukiman warga. Debit air yang tinggi dengan arus yang keras kemudian menghantam rumah penduduk serta menyebabkan kerusakan di sejumlah titik.

Dikomfirmasi terkait dengan kondisi kesehatan para warga yang menjadi korban banjir bandang, Yasa mengaku telah bekerja sama dengan pihak Puskesmas Gerokgak. Menurutnya, warga akan dibawa ke Puskesmas Gerokgak apabila warga yang menjadi korban bencana  menderita sakit. Selain itu, pemerintah Kabupaten Buleleng juga telah menurunkan sejumlah bantuan makanan melalui Dinas Sosial.

“Kami harapkan warga bisa menempati tenda-tenda darurat yang telah kami bangun. Ini ada kekhawatiran banjir susulan karena curah hujan masih tinggi dan keamanan dari bencana belum dapat dipastikan akibat hujan yang masih turun,” ujar Yasa.

Sementara, Komandan Rayon Militer 1609-8/ Gerokgak, Kapten Infanteri Rifai, mengatakan pihak TNI akan turut menerjunkan personilnya untuk membantu melakukan pembersihan akibat bencana banjir bandang. Pihanya mengaku siap menerjunkan sejumlah tenda peleton untuk bisa digunakan sebagai tempat berlindung sementara dari hujan.

Pasalnya, ada kemungkinan besar banjir bandang susulan terkait kondisi hujan yang masih saja turun dengan debit yang besar di wilayah Kecamatan Gerokgak.

“Personil TNI AD (Tentara Nasional Indonesia- Angkatan Darat) telah kami siagakan dan beberapa telah kami terjunkan ke lapangan untuk membantu warga masyarakat yang tertimpa bencana. Untuk sementara, kordinasi masih rutin berlangsung untuk penanganan bersama bencana ini,” pungkas Kapten Rifai.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER