Klungkung Nyatakan Perang Sampah Plastik

  • 22 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 2788 Pengunjung

Klungkung, suaradewata.com – Genderang perang kepada sampah plastik telah ditabuh di Klungkung. Terbukti dengan dilounchingnya aksi tersebut di TPA Sente, Jumat ( 22/1). Dipimpin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama dengan Wakil Bupati Klungkung Made Kasta, aksi ini memgerahkan seluruh SKPD dan masyarakat. "program aksi memerangi sampah plastic tersebut kami namai dengan aksi Ecobrick," terang I Nyoman Suwirta Bupati Klungkung.

Bupati beserta seluruh jajaranya datang langsung ke TPA Sente di Desa Pikat dengan membawa botol air mineral kosong. Kemudian sampah plastic tersebut dipungut dan langsung memptaktekan membuat Ecobrick. Diakui Suwirta kalau ini adaah awal dan gerakan ini dilakukan secara kontinyu. Kegiatan ini juga didukung beberapa anak anak sekolah di Klungkung. metode penanganan sampah dengan sistim ini adalah yang pertama kali di lakukan di Bali. Dalam kesempatan itu Bupati mengajak semua pihak diantaranya intansi, sekolah dan rumah ibadah untuk bersama sama melakukan gerakan tersebut.

Ecobrick adalah sebuah produk hasil pemikiran Russel yang telah berhasil mengurangi polusi sampah plastic. Ecobrick terbuat dari botol plastic bekas yang didalamnya telah diisi sampah – sampah plastic hingga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Setelah botol penuh dan keras, selanjutnya botol - botol tersebut bisa dirangkai dengan lem dan dibentuk menjadi kursi, meja dan bahkan bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuat tembok atau dinding.

Aksi ini diharapkam bisa menjadi aksi inovatif yang bisa memanfaatkan sampah plastic sekaligus upaya memeranginya. Aksi ini juga sejalan dengan aksi Kantor Lingkungan hidup Klungkung dengan program selamat tinggal sampah plastic. Program ini juga mendukung aksi gema santi yang tengah diterapkan Pemkab Klungkung. sebelumnya metode ini sudah sempat dipresentasikan oleh tiga orang pemerhati lingkungan kepada Bupati. Selaian itu juga sempat di presentasikan di depan beberapa SKPD seperti Kadis DKP, Kantor Lingkungan Hidup dan para kabag dan kasubag. Ketiga ahli lingkunagan tersebut adalah Russel Maier dari Negara Kanada, A.A. Made Sutama dan I Gusti Ngurah Merta dari Bali. Ketiganya mempresentasikan bahaya sampah plastic yang dibakar dan dibuang ke tanah. Juga solusi penanganan sampah plastic yang benar dengan sistem Ecobrick. “Ini cara mudah penanganan sampah plastic,” pungkasnya.jul


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER