Atasi Limbah Plastik, Pemkab Klungkung Berguru

  • 20 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 2572 Pengunjung

Klungkung, suaradewata.com - Ditengah gencarnya Pemkab Klungkung memerangi sampah plastic, sebuah metode cara pemanfaatan sampah plastic kembali diperoleh dari para pemerhati lingkungan hidup. Metode ini dipresentasikan oleh tiga orang pemerhati lingkungan dihadapan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kepala Kantor Lingkungan Hidup ketut Sujana , Kepala Dinas Kebersihan  dan Pertamanan Anak Agung Kirana serta  para Kabid dan Kasubag – masing – masing kantor dan dinas Selasa (19/1).  Ketiga pemerhati lingkungan ini yakni Russel Maier dari Negara Kanada, A.A. Made Sutama  dan I Gusti Ngurah Merta dari Bali. Bertempat diruang rapat Kantor Bupati Klungkung, ke tiga orang ini memaparkan bahaya dari sampah plastic yang terbuang ketanah atau yang dibakar serta solusi penangan sampah plastic yang baik dan benar.

Dalam presentasinya Russel Maier yang sudah fasih berbahasa Indonesia  mengatakan bahwa sampah plastic yang dibakar atau yang terbuang ke tanah maupun ke air, lama kelamaan akan hancur oleh matahari menjadi partikel - partikel kecil yang akan mencemari tanah,air dan udara. Dan tanpa disadari partikel plastic ini bisa masuk ke tubuh manusia maupun hewan. Hal ini tentu akan sangat berbahaya bagi mahluk hidup karena partikel plastic yang masuk ke dalam tubuh akan dapat menimbulkan kanker, karena plastic terbuat dari bahan kimia yang berbahaya bagi mahluk hidup. Untuk itulah Russel dan kawan – kawannya telah menemukan solusi untuk mengurangi pencemaran oleh sampah plastic.

Ecobrick adalah sebuah produk hasil pemikiran Russel yang telah berhasil mengurangi polusi sampah plastic. Ecobrick terbuat dari botol plastic bekas yang didalamnya telah diisi sampah – sampah plastic hingga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Setelah botol penuh dan keras, selanjutnya botol - botol tersebut bisa dirangkai dengan lem dan dibentuk menjadi kursi, meja dan bahkan bisa dimanfaatkan sebagai pahan untuk pembuat tembok seperti batu bata. Russel mengatakan bahwa dirinya bersama teman temannya telah mampu membuat rumah , taman, meja  dan kursi di Negara Filipina.

Seluruh peserta yang hadir dan telah membawa botol dan sampah plastic langsung mempraktekan pembuatan ecobrick ini tak terkecuali Bupati Suwirta. Bupati Suwirta mengatakan bahwa Kabupaten klungkung akan menjadi Kabupaten yang pertama yang akan melakukan pemanfaatan sampah plastic dengan cara  ini. “ Ini sangat mudah anak kecil pun bisa, hari Jumat (22/1) nanti kita akan serentak melakukan pembuatan ecobrick ini bersama warga dan siswa sekolah di TPA Sente, dan kita akan menjadi kabupaten pertama di Bali atau mungkin di Indonesia yang akan melakukan metode ini.” Ujar Bupati Suwirta.

Metode inovatif pemanfaatan sampah plastic seperti ini sangat dibutuhkan Pemkab saat ini ditengah upaya Pemkab memerangi sampah. Selain itu metode ini sejalan dengan program dari  Kantor Lingkungan Hidup yang mencanangkan aksi “ Selamat TInggal Sampah Plastik.” Program ini turut mendukung program aksi Gema Santi  yang sedang digalakkan Pemkab Klungkung untuk menjadikan masyarakat yang santun dan inovatif.

Sebelumnya dihari yang sama, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan juga telah memaparkan program – program aksinya guna mendukung program aksi Gema Santi ini.jul


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER