Pasca Teror Bom Jakarta, Polisi Dan TNI Perketat Pengawasan Pesisir Buleleng

  • 15 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2545 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com –Pasca insiden terror bom yang berlangsung di  Jalan HM Thamrin, Jakarta Pusat, Kepolisian Resor Kabupaten Buleleng perketat pengajaan di wilayah pesisir pantai kawasan Bali Utara. Sejumlah personil diturunkan lengkap dengan senjata dan rompi anti peluru serta melalukan patroli laut gabungan bersama TNI-Angkatan Laut, Jumat (15/1).

“Langkah ini untuk mengantisipasi adanya penyelundupan barang berbahaya atau penduduk yang menyusup ke Buleleng tanpa identitas. Sebab potensi sangat besar karena mereka yang masuk secara ilegal biasanya melalui pelabuhan-pelabuhan kecil di wilayah perairan Bali utara,” ujar Kepala Bagian Oprasional (Kabag Ops) Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel.

Menurutnya, keberadaan beberapa pelabuhan rakyat yang ada di kawasan Bali Utara sangat rawan dan jarang mendapat pengawasan. Sehingga, sering digunakan untuk masuknya sejumlah barang-barang yang sifatnya illegal serta penduduk penyusup tanpa identitas.

Yang menjadi kekhawatiran, pelabuhan rakyat yang biasanya digunakan oleh nelayan di pesisir pantai menjadi jalur masuk bagi teroris.  

Ketika dikonfirmasi terkait dengan aksi pengamanan yang hanya bersifat kepanikan atas insiden terror bom di Jakarta, Kompol Gelgel membantah hal tersebut. Menurutnya, aksi rutin tetap dilakukan oleh jajaran kepolisian khususnya Buleleng. Satuan Polisi Perairan (Sat Polair), maupun tingkat kepolisian sector (Polsek) yang ada di wilayah Buleleng.

“Namun kali ini, waktu patroli serta pemeriksaan lebih ditingkatkan khususnya melakukan pemeriksaan yang lebih intensif kepada kapal-kapal maupun perahu nelayan yang melintas di perairan Bali Utara,” tuturnya.

Dikatakan, terdapat lima pos pantau kepolisian yang ada di kawasan Bali Utara. Kelima pos pantau tersebut tersebar dipesisir pantai mulai kawasan Desa Sumberkima, Desa Celukan Bawang, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Penarukan, dan Desa Sangsit. Keberadaan pos pantau tersebut ditambah dengan sejumlah pos bayangan yang bekerjasama dengan kelompok nelayan dan merupakan pos binaan dari pihak kepolisian. Dimana, pos pantau bayangan tersebut menyebar dan hampir merata di seluruh kawasan pesisir pantai Bali Utara.

Menurutnya, dengan lebih ditingkatkannya intensitas pengamanan dan pemantauan kawasan pesisir diharapkan mampu mencegah masuknya teroris ke wilayah Bali dari kawasan perairan utara.

Dalam patroli yang dilakukan oleh lima orang personil serta anggota TNI Angkatan Laut, aparat Polri dan TNI AL memeriksa seuah kapal asal kepulauan Madura yang melintas di perairan Buleleng. Kapal tersebut memuat ikan Kerapu dalam kondisi hidup sebanyak 700 Kilogram.  

Kapal ikan tersebut memuat lima orang anak buah kapal (ABK) dan seorang nahkoda kapal bernama Jupri. Setelah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan lengkap, kapal ikan tersebut kembali diperkenankan melanjutkan perjalanan mereka.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER