Kawasan Prostitusi Celukan Bawang Membubarkan Diri

  • 26 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2758 Pengunjung

Bulelengsuaradewata.com - Setelah beberapa kali dilakukan penertiban, kawasan prostitusi dan warung remang-remang yang letaknya dekat pelabuhan Pelindo III Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, akhirnya melakukan pembongkaran bangunan semi permanen milik mereka. Hal tersebut dilakukan sendiri oleh para pemiliknya, Jumat (25/12), setelah mendapat peringatan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Pembongkaran yang dilakukan sendiri oleh para pemiliknya tersebut dibenarkan Kepala Bagian Oprasional (Kabag Ops) Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel yang mengaku pihaknya sudah memerintahkan pemantauan langsung terhadap kegiatan pembongkaran tersebut.
Hal tersebut dilakukan terkait adanya peringatan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan memberi batas waktu pembongkaran sampai Senin (28/12) nanti.  Keberadaan tempat prostitusi berkedok warung remang-remang dikawasan yang terkenal dengan sebutan Kawasan Malvinas tersebut telah beberapa kali ditertibkan oleh pihak kepolisian.

Seperti penangkapan beberapa orang PSK yang penertibannya bekerjasama antara pihak Kepala Desa Celukan Bawang dan pihak kepolisian. Bahkan, lanjut Gelgel, penangkapan terhadap pelaku prostitusi beberapa waktu lalu mendapati keberadaan dua PSK yang sudah dinyatakan positif menderita HIV/AIDS.

Terkait dengan batasan waktu yang diberikan pemerintahan kabupaten setempat, Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, mengaku bersyukur jika telah muncul kesadaran dari pihak pemilik warung penyedia jasa prostitusi di dekat Pelabuha  Celukan Bawang itu. Menurutnya, dengan dilakukan pembongkaran sendiri, maka tidak perlu lagi menerjunkan Tim Yustitia untuk membongkar lapak-lapak yang digunakan sebagai tempat transaksi prostitusi tersebut.
Dikonfirmasi saat melakukan pemantauan langsung pembongkaran tersebut, Kapolsek Kawasan Laut Pelabuhan Celukan Bawang, AKP. Ketut Adnyana Tunggal Jaya, mengaku antusias kawasan kerjanya dapat dibersihkan dari kegiatan prostitusi.

Menurutnya, beberapa kali pendekatan secara kekeluargaan sudah dilakukan sebelum terjadi pembongkaran tersebut.  Keresahan masyarakat atas penyebaran virus HIV/AIDS yang potensinya lahir serta cenderung lebih besar muncul di kawasan prostitusi Celukan Bawang akhirnya bisa disadari oleh para pemilik warung.

Menurut  Adnyana, beberapa kali penertiban bahkan termasuk pemulangan paksa beberapa PSK asal Jawa Timur yang positif terinfeksi HIV/AIDS sudah dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda di kawasan tersebut.

Di sisi lain, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Buleleng, I Made Budi Astawa, mengatakan, pihaknya pun sudah melakukan peringatan terhadap aktifitas "Tranksaksi kelamin" di kawasan pelabuhan Pelindo III Celukan Bawang. Bahkan, lanjutnya, pendekatan yang dilakukan sebelumnya sudah pernah muncul kesepakatan pada bulan Agustus 2015.

"Minggu sebelumnya kami bersama pemerintahan kecamatan serta sejumlah tokoh baik adat maupun masyarakat pun telah melakukan rapat untuk membahas kesepakatan pembongkaran warung esek-esek (Warung prostitusi) itu dan bersyukur pendekatan secara kekeluargaan berhasil dilakukan. Maayarakat pun akhirnya menyadari betapa berbahayanya efek kawasan prostitusi di Celukan Bawang terhadap keselamatan diri masing-masing khususnya ancaman virus HIV/AIDS," pungkas Budi yang sebelumnya sempat melakukan sidak di Pelabuhan Pelindo III Celukan Bawang.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER