Geram Isu Suap, Bupati Buleleng Kumpulan Pejabat Disdik

  • 14 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3298 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com– maraknya isu suap rekruitmen guru kontrak di lingkup Dinas Pendidikan, Bupati Kabupaten Buleleng, Putu Agus Suradnyana merasa geram hingga mengumpulkan sejumlah pejabat dan jajaran dinas tersebut, Senin (14/12).

“Guru untuk sekolah dasar akan lebih mendapat prioritas dalam hal perekrutannya dan akan dilakukan seleksi dengan sistem yang ketat untuk rekruitmennya,” kata Suradnyana kepada sejumlah pejabat di lingkup Dinas Pendidikan.

Dikatakan, pendaftaran dan tes dalam rekruitmen guru kontrak akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2016. Menurutnya, penetapan waktu pelaksanaan pendaftaran dan tes tersebut agar bisa mempercepat pengumuman kelulusan yang harapkan pada bulan Juni 2016.

Sehingga para guru yang nantinya lulus seleksi, lanjutnya, diharapkan bisa melaksanakan tugas dan menuntaskan permasalahan kekurangan tenaga pengajar di tahun ajaran baru.

Terkait dengan sistem rekruitmen , Suradnyana mengatakan tidak hanya melihat kompetensi saja melainkan akan tetap memperhatikan sisi lain. Dimana, lanjut Suradnyana, sikap yang baik dan perilaku dari calon guru kontrak dalam berinteraksi juga mendapat prioritas penilaian dalam.

Dalam pertemuan di ruang rapat kantor Bupati Buleleng, Suradnyana yang didampingi wakilnya yakni Nyoman Sutjidra, menyebut tentang pentingnya rekomendasi dalam rekruitmen guru kontrak yang telah melakukan pengabdian selama lima tahun. Diharapkan, ada bentuk rekomendasi yang bisa diberikan oleh Komite Sekolah dan Kepala Desa tempat tenaga pengajar yang dikenal dengan istilah guru “Wiyata bakti” itu (Guru honorer atau pengabdian, Red).

Menurut Suradnyana, seleksi terhadap guru wiyata bakti tersebut akan dilansungkan dua minggu sekali di masing-masing kecamatan wilayah guru tersebut mengabdikan diri

Dikonfirmasi terkait dengan rekruitmen guru pada tingkat sekolah dasar, Bupati Suradnyana mengaku untuk segera menuntaskan permasalahan kekurangan tenaga pendidik di sejumlah sekolah yang ada di kabupaten utara Pulai Bali.

“Saya perintahkan kepada seluruh kepala UPP untuk segera memetakan berapa jumlah guru abdi dan berapa jumlah guru yang diperlukan di setiap kecamatan,” perintah Sudarnyana yang memberikan batas waktu dua minggu.

Namun, lanjut Sudarnyana, ada beberapa hal penting lagi yang harus diperhatikan dalam merekomendasikan guru wiyata bakti yakni agar memenuhi unsur kompetensi, tingkat kehadiran, dan loyalitas dalam melaksanakan tugas di sekolah.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Wayan Lugrahini mengaku, akan segera memerintahkan Kepala UPP untuk segera bekerja ekstra. Pihaknya pun akan segera membentuk panitia dalam rangka pelaksanaan perintah Bupati Suradnyana.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER