Penerima RLH Kisruh, Dinsos Gelar Rapat Mendadak

  • 08 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2943 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com– Bantuan Rumah Layak Huni (RLH) sebanyak 73 unit yang mengalir ke Desa Bontihing, Kubutambahan, ternyata menuai protes akibat disinyalir tidak melalui mekanisme yang tepat. Atas kekisruhan tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Komang Gede, langsung menggelar rapat dikantornya, Selasa (8/12).

“Saya telah mendengar juga ada pungutan yang dilakukan kepada warga penerima bantuan RLH sebesar Rp10 ribu sampai dengan Rp30 ribu. Itu juga harus diselesaikan permasalahannya karena bantuan bersifat gratis tanpa dipungut biaya,” papar Gede.

Menurut Gede, tidak ada sifatnya pemungutan biaya atas penerimaan bantuan RLH yang diberikan kepada masyarakat. Yang ada hanya beban biaya materai enam ribu yang harus dikeluarkan oleh masyarakat penerima bantuan. Dimana, atas pembelian materai tersebut kemudian dilakukan pemungutan biaya oleh para Kepala Dusun yang ada di masing-masing tempat pemohon bantuan.

Berdasarkan keterangan Gede, dari total bantuan RLH yang diserahkan terdapat sebanyak 45 unit rumah yang dilakukan perbaikan atau rehab dan sejumlah 28 yang dilakukan bedah rumah. Pemberian bantuan RLH, lanjutnya, diberikan dengan melalui proses survey serta verifikasi ke lapangan.

Perwakilan Warga Desa Bontihing, Ketut Lencana yang dikonfirmasi mengaku permasalahan tersebut memang betul keberadaannya. Ia mengatakan ketidak puasan tersebut muncul dari warga yang tidak mendapatkan bantuan RLH.

Di sisi lain, Lencana membantah tudingan pemberian bantuan yang tidak sesuai mekanisme.  Menurutnya, sudah ada data yang diserahkan masing-masing Kepala Dusun yang ada di Desa Bontihing sebelum proses pemberian bantunan.

Kabupaten Buleleng merpakan salah satu kabupaten yang menerima bantuan rumah layak huni sebanyak 713 unit. Bantuan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut totalnya bernilai Rp.10,7 trliliun rupiah. Bantuan tersebut kemudian sudah terealisasi sebanyak 50 persen dan terfokus pemberiannya di wilayah Kecamatan Kubutambahan.

Berdasarkan data yang ada di Desa Bontihing, tercatat sekitar 210 warga yang menunggu bantuan bedah rumah tersebut.gus

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER