Mengoptimalkan Peran Media Alternatif Bagi Kepentingan Nasional

  • 13 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 2256 Pengunjung

Opini, suaradewata.com - Pada awal abad ke dua puluh, media seperti film, foto dan surat kabar sudah diproduksi massal dan menjadi komoditi serta bisnis besar bagi beberapa orang. Namun diera kini pekembangannya mulai berkurang, seiring pesatnnya pertumbuhan media berbasis internet. Pergantian zaman dari zaman analog ke zaman digital mulai mengurangi peran media film, foto, surat kabar, dan media penyiaran. Sekarang media seperti itupun pun sudah mulai ditinggalkan oleh peminatnya. Dimana sekarang media tersebut mengalami masa-masa sulit mengingat teknologi semakin berkembang dan akibatnya muncul media baru internet.

Memang die era informasi ini terjadi ledakan informasi. Orang dengan sosmed yang dimiliknya tinggal mengklik tombol share saja, maka dia sudah bisa meledakkan informasi tadi. Begitu massif, sehingga siapa pun sulit untuk menahan. Karena tidak ingin juga menjadi salah sasaran atau menjadi blunder. Jadinya kita tidak tahu mana yang benar dan salah.

Industri media ini telah membawa awak media pada wilayah sulit di satu sisi harus tumbuh dan tetap berpihak pada rakyat di sisi lain sulit membendung kehendak pemilik modal, jalan terbaik untuk tetap dinamisnya lalu lintas informasi  yang berpihak pada rakyat maka rakyat harus berdaya membangun sebuah tradisi baru yaitu lahirnya media-media alternatif yang lebih cepat, berpihak dan membawa jauh kedepan dengan berita-berita masa depan yang mencerahkan tapi tetap berposisi kritis.

Media adalah suatu hal yang tak dapat dipungkiri, bahwa media sosial sudah menjadi konsumsi publik yang berjangkuan luas. Trending topic dapat menjadi indikator, bahwa suatu topik tertentu dapat menarik perhatian publik dari berbagai macam suku, agama, bangsa bahkan negara. Media sosial juga tak luput dari penyakit penampung segala bentuk kegiatan manusia. Dari kegiatan yang kontributif seperti menumbuhkan gagasan baru, sampai kegiatan yang distruktif, ibarat kata kejadian yang kurang dianggap penting pun dapat muncul di media. Apalagi ada media sosial yang memang mirip dengan dinding ratapan. Media itu langsung banyak diakses akun dari berbagai pelosok muka bumi.

Media massa saat ini telah memainkan peran yang semakin besar dalam kehidupan masyarakat. Semakin banyak ruang komunikasi yang diciptakan oleh media massa. Di sisi lain masyarakat yang semakin sadar akan  kebutuhan informasi mendorong munculnya beragam media massa. Akhirnya sumber informasi tak hanya didominasi oleh satu media resmi milik institusi namun juga disalurkan oleh media massa milik perseorangan. Atas nama kebutuhan informasi, media massa terus berkembang menjadi semakin variatif. Sayangnya variasi media saat ini justru berbanding terbalik dengan apa yang dihasilkannya. Media massa sering terjebak dan tunduk begitu saja pada pasar yang membuat media massa kehilangan wajah idealis demi kepentingan praktis.

Perilaku-perilaku media yang semacam itu membuatnya dianggap telah kehilangan obyektifitas.Hal yang menyedihkan jika sebuah media massa kehilangan identitas dan peran yang seharusnya diembannya. Kerugian besar bagi masyarakat dan bangsa jika harus kehilangan peran media massa yang mencerahkan. Karena jika media massa sering melabeli dirinya sebagai salah satu pilar demokrasi, maka masyarakat adalah bagian dari demokratisasi itu.

Dalam hal ini media massa alternatif juga dapat dimanfaatkan untuk merangsang proses pengambilan keputusan, memperkenalkan usaha modernisasi dan membantu mempercepat proses peralihan masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang modern serta menyampaikan pada masyarakat program-program pembangunan nasional.

Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap berbagai dimensi, baik dalam bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, pertanian, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Media massa adalah corong utama perubahan masyarakat atau negara menuju peningkatan taraf hidup masyarakat dalam berbagai dimensi.

Namun hal ini juga perlu di perhatikan bahwasanya media massa mempunyai dua peran fungsi yang prinsip, yaitu positif dan negatif. Tinggal bagaimana kita melihat dan mengambil manfaatnya. Suatu bangsa besar juga karena media massa, begitu juga bisa hancur karena media massa. Apalagi halnya pembangunan suatu bangsa, bisa juga masuk ke dalam dua kategori tersebut.

Media massa yang awalnya diharapkan menjadi penyampai informasi kini kerap dianggap terlalu sarat kepentingan tertentu baik politik maupun bisnis yang tidak terlepas dari perkembangan konglomerasi media saat ini bagi pembentukan opini publik. Sudah saatnya masyarakat meningkatkan kesadaran dan sikap kritisnya untuk mengawasi media massa. Untuk itu  perkembangan media alternatif sangat dibutuhkan saat ini dan masa yang akan datang, namun juga perlu diatur dan dikelola oleh pihak-pihak yang memiliki integritas agar media alternatif tidak sekedar menjadi ajang pro kontra dan bahkan diperalat untuk menyampaikan data-data manipulatif bahkan fitnah, untuk itu diperlukan peran pemamngku kepentingan untuk terus memberikan literasi kepada masyarakat agar sehat dan cerdas memanfaatkan berbagai media yang tersebar saat ini.

Namun media alternatif yang pusat komunikasinya bersumber pada masyarakat,  dimana media alternatif ini sebenarnya bukan hal baru dalam kehidupan maka diharapan ke depan bahwa media alternatif mampu menghadirkan wacana yang beragam atau berbeda dari wacana mainstream, guna mampu mengungkap sesuatu yang tidak atau belum ada di media massa mainstream yang tentunya dalam rangka  mengawal kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Santoso Pribadi,penulis Adalah Praktisi Media, Aktif Pada Kajian Literasi Mencerdaskan Bangsa.

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER