Mengapresiasi Kedatangan Presiden Jokowi ke Lokasi Bencana di NTT
Selasa, 13 April 2021
14:10 WITA
Nasional
1602 Pengunjung
Oleh :Aliandro Sulu )*
Opini, suaradewata.com - Presiden Jokowi mendatangi Nusa Tenggara Timur untuk melihat lokasi bencana, sekaligus menghibur para korban. Kedatangan Presiden patut diapresiasi, karena beliau berniat untuk meringankan beban para pengungsi. Sekaligus melihat apa saja yang masih mereka butuhkan untuk bertahan hidup di tengah pengungsian.
Bencana banjir di NTT dan NTB membuat rakyatnya menderita, karena akses jalan darat nyaris putus. Sehingga dibuka jalur udara dan darat saat memberikan bantuan kepada mereka. Lebih dari 100 orang jadi korban jiwa dan korban lain masih dicari keberadaannya. Banjir ini terjadi karena Siklon Tropis Seroja yang melanda kawasan NTT, NTB, bahkan Timor Leste.
Presiden Jokowi mendatangi NTT pada hari jumat tanggal 9 april, pagi. Rencananya, beliau akan mendatangi juga Pulau Adonara dan Pulau Lembata, karena kedua tempat tersebut merupakan daerah yang paling terisolir. Sehingga dikhawatirkan kondisinya paling parah dan Presiden akan memeriksa apakah bantuan sudah datang di sana.
Kedatangan Presiden disambut dengan sangat baik oleh masyarakat NTT. Mereka ingin mengadukan isi hatinya dan meminta tolong agar bantuan datang dengan lancar, karena ada yang tidak sempat menyelamatkan hartanya. Juga, fasilitas umum semoga segera direhabilitasi. Para pengungsi juga meminta agar rumahnya kembali dibangun oleh Dinas PUPR.
Saat Presiden datang maka wajib kita apresiasi. Karena menunjukkan perhatian yang besar terhadap seluruh rakyatnya. Jadwal seorang Presiden sudah terisi penuh selama beberapa waktu ke depan. Namun beliau masih ngotot untuk datang ke NTT, karena di sana ada rakyat yang membutuhkan bantuan dan kasih sayang dari sang pemimpin.
Selain itu, kedatangan Presiden menunjukkan karakter beliau yang memang suka blusukan alias melihat langsung kondisi rakyatnya. Bukan bertipe seperti pejabat pada masa orde baru yang ABS alias asal bapak senang, dan hanya mendapatkan laporan dari bawahannya. Presiden Jokowi tidak seperti itu, karena lebih senang berinteraksi dengan rakyatnya.
Presiden berjanji akan menyelesaikan masalah pasca banjir di NTT dengan baik. Setelah mengutus Menteri Sosial, Menteri PUPR, Kapolri, Jenderal TNI, dan pejabat lain untuk datang ke lokasi banjir dan mengatasi berbagai permasalahan di Nusa Tenggara, maka kali ini giliran beliau sendiri yang melihat langsung banjir dan para pengungsi di sana.
Ketika melihat penderitaan para pengungsi, maka Presiden menerima masukan dari mereka. Menurut salah seorang warga NTT, bantuan yang datang sudah mencukupi. Namun harga BBM naik drastis. Hal ini wajar karena selalu terjadi pasca bencana, karena bensin langka dan akibatnya harganya jadi naik gila-gilaan.
Untuk mengatasi kenaikan harga BBM, maka perlu ada pasokan yang lebih banyak. Agar kelangkaan bensin, pertalite, dan bahan bakar lain bisa segera diatasi. Hal ini tentu butuh penanganan dari pejabat terkait dan Presiden berjanji akan mengatasi permasalahan ini dengan cepat, agar penderitaan para pengungsi tidak berlipat ganda.
Presiden Jokowi juga menginstruksikan agar mencari para korban banjir dengan lebih intensif. Menurut data, banjir di NTT membawa korban jiwa 117 orang. Namun para korban yang tenggelam dan belum ditemukan masih banyak. Diharapkan tim gabungan dari tim SAR, relawan, dan aparat, bisa bekerja lebih cepat, pasca bantuan berupa alat keselamatan datang.
Kedatangan Presiden ke NTT bukan terlambat, melainkan beliau pergi ke sana pada saat yang tepat. Justru yang paling krusial adalah masa pasca banjir, karena butuh waktu, tenaga, dan pemikiran yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan di sana. Misalnya naiknya harga bahan bakar minyak, para korban yang belum ketemu, distribusi bantuan, dll.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Maumere
Komentar