Pembangunan Bandara Bali Utara Masuk Proyek Strategis Nasional, Buleleng Siapkan SDM Berkualitas

  • 30 November 2020
  • 11:05 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1913 Pengunjung
suaradewata, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana.

Buleleng, suaradewata.com - Pemkab Buleleng saat ini mulai menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Ini dilakukan sembari menunggu proses lanjutan rencana pembangunan bandara di Bali Utara (Buleleng). Dalam hal ini Penetapan Lokasi (Penlok).

Seperti diketahui, rencana pembangunan Bandara Baru di Kabupaten Buleleng ini, kini telah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. 

Dengan masuknya dalam Perpres itu, artinya rencana pembangunan bandara baru di Buleleng ini akan terwujud. Sehingga, diyakini akan mampu membawa dampak positif terhadap perkembangan kemajuan Buleleng menuju kesejahteraan masyarakat.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, pihaknya selalu menekankan menyiapkan SDM dari masyarakat Buleleng agar bisa menjadi tuan rumah di tanah sendiri. Hal inipun sudah dibahas dengan Gubernur Bali, Wayan Koster. Jika nantinya Penlok sudah ditetapkan, agar sekolah-sekolah di Buleleng menyesuaikan dengan memberikan pendidikan terkait bandara.

"Saya harap dengan ada bandara ini, tidak sampai merusak segala aspek yang ada.Termasuk aspek kebudayaannya benar-benar bisa mewakili Buleleng dan dijaga secara utuh," ujar Suradnyana.

Selain itu, Buleleng merupakan daerah yang mata pencaharian masyarakatnya di bidang pertanian. Sehingga ruang-ruang pertanian harus terus bisa dipertahankan serta dikembangkan. Rencana lokasi Bandara Bali Utara yang telah dibahas secara serius dengan semua pihak termasuk dengan masyarakat.

"Kawasan Bali Utara tetap dasarnya adalah pertanian. Tentu dibarengi dengan beberapa zona yang bisa dimanfaatkan dalam konteks  pengembangan Bali Utara," kata Suradnyana.

Kemungkinan rencana lokasi bandara yakni di wilayah Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Dari sisi lokasi, daerah tersebut dinilai strategis karena cukup kering. Berdekatan ujung tol Gilimanuk-Denpasar yang nanti akan dibangun. "Ini sangat strategis untuk kepentingan di Bali, bukan untuk Buleleng saja," jelas Suradnyana.

Namun hal terpenting setelah Penlok, adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Buleleng akan dimatangkan kembali. "Asas pemanfaatan itu nanti digambar di Rencana Detail Tata Ruang, agar konsep pertanian di Buleleng tetap terjaga," tandas Suradnyana.rik/utm

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER