Kembang Hartawan Usulkan Tambah Ruang Isolasi Hingga Bentuk  Relawan Surveillance 

  • 30 Maret 2020
  • 20:20 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 1659 Pengunjung
suaradewata

Jembrana, Suaradewata.com- Di Gumi Makepung Jembrana hingga saat ini memang belum ditemukan pasien positif terjangkit virus Corona (covid 19). Namun langkah pencegahan terus diupayakan. Salah satunya melalui penyiapan anggaran guna mendukung penanggulangan corona. 

Dalam menyiapkan dana tersebut, pemerintah kabupaten Jembrana akan mengambil dana dari anggaran perubahan namun mendahului dengan menyisir kegaiatan seluruh OPD  yang dirasa tidak relevan ditengah pandemi corona saat ini. “Kita ingin Jembrana siap menghadapi corona. Karena itu saya usulkan ada penambahan ruang isolasi di RSU Negara dari yang awalnya 10 menjadi 100 bed. Terlebih saat ini RSU Negara statusnya sudah menjadi rumah sakit rujukan corona, “ Kata Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan setelah rapat tanggap corona bersama pimpinan  OPD Jembrana. Senin (30/3). 

Lebih lanjut, Wabup Kembang hartawan mengatakan, pembelian  Alat Pengaman Diri (APD), masker serta alat tes (rapid tes) sebagai prasarana  penunjang tenaga medis sangat mendesak dan harus ditambah. Selain itu, rencananya juga akan diberikan insentif serta asrama tinggal di dekat tempat kerja. “Ini apresiasi bagi tenaga medis kita yang berjuang digarda terdepan melawan corona. Kita ingin mereka tetap fit dan fokus menjalankan tugas,“ Jelasnya. 

Untuk anngarannya nanti disiapkan dari penyisiran seluruh kegiatan OPD yang dianggap tidak relevan dilaksanakan saat ini. Penyisiran berlaku untuk seluruh OPD kecuali di RSU Negara dan Dinas Kesehatan. Contohnya, kegiatan yang bisa dipotong mulai dari anggaran perjalanan dinas, pementasan seni, pameran kerajinan, penyelenggaran rangkaian HUT Kota, termasuk kegiatan fisik yang sudah lewat. “Ayo kita sisir lagi dan potong. Alihkan untuk penanganan  corona yang lebih mendesak saat ini,” tegasnya. 

Hal itu juga berlaku untuk anggaran dimasing-masing desa. Untuk itu, minta kegiatan yang kurang mendesak digeser, fokus untuk penanganan  corona. Misalnya untuk membeli peralatan kebersihan cuci tangan, cairan desinfektan sampai pengadaan bilik desinfektan. Sehingga penyemprotan bisa rutin dilakukan memberikan rasa aman bagi warga desa. “Penyisiran anggaran itu juga termasuk untuk antispasi kedepan jika sewaktu-waktu pemerintah pusat memutuskan lockdown atau karantina wilayah. Sehingga urusan logistik serta sembako juga harus dipikirkan pemerintah. Jangan sampai  kita telat mikir, telat bergerak, resikonya besar. Antisipasi dari sekarang,” harapnya.

Wabup Kembang Hartawan  juga mengatakan trend peningkatan pasien positif di Indonesia terus bertambah. Karena itu pihaknya berencana menganggarkan relawan surveillance untuk membantu penelusuran kontak terhadap orang dalam pemantauan (ODP). Selain memantau, relawan yang sudah dilatih ini  memiliki tugas  memberikan pelaporan kondisi serta memberi edukasi kepada warga. “Keberadaan pecalang, banser atau lembaga desa seperti yang ada didesa blimbing sari dalam pengamanan wilayah juga sangat penting. Oleh karena itu, kita berencana memberikan annggaran operasional bagi mereka guna mendukung tugas-tugas pengamananan kewilayahan. Khususnya membantu pemerintah mendukung anjuran tinggal dirumah. Melawan covid - 19, perlu peran kerja sama, disiplin serta keaktifan bersama untuk saling mengingatkan untuk tetap mematuhi anjuran pemerintah. Karena itu semuanya harus terlibat, tidak bisa mengandalkan pemerintah saja,“ Pungkasnya. dep/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER