Pelaku Wisata Wajib Berpartisipasi Perangi Corona

  • 29 Maret 2020
  • 18:40 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 2104 Pengunjung
google

Opini,suaradewata.com - Virus Corona yang telah mewabah hingga ke Indonesia memang membuat industri pariwisata mengalami penurunan akan jumlah kunjungan turis. Meski demikian sejumlah pelaku wisata di Yogyakarta tetap bersemangat untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan di daerah yang menjadi destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa 17 Maret 2020, hal tersebut bertujuan untuk mencegah penularan virus corona.

Bertajuk Reresik Wisata Jogja, kegiatan tersebut merupakan respon dari ajakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X agar saat wabah virus corona atau covid-19, warga dapat meningkatkan kebersihan di lingkungan masing-masing. Sebanyak 17 kelompok pelaku pengelola wisata di Kabupaten/Kota DI Yogyakarta yang terlibat dalam aksi tersebut.

Destinasi wisata yang disasar dalam aksi reresik wisata jogja tersebut diantaranya Tebing Breksi, Penting Sari, Kampung Flory, Blue Lagoon, Taman Candi Kedulan, Kawasan Candi Banyunibo, Tebing Banyunibo, Pinusari, Seribu Batu, Lintang Sewu, Pinus Pengger, Becici, Pinus Asri, Telaga Jonge, Ngingrong, Nglanggeran, Nglinggo dan Dewa Wisata Segaji.

Hal tersebut tentu menunjukkan adanya upaya bersih-bersih dari para pelaku wisata sebagai wujud kepedulian terhadap covid-19 yang saat ini telah ditetapkan sebagai bencana non-alam di Indonesia. Selain itu, acara reresik wisata Jogja ini juga merupakan wujud nyata dalam upaya menghadirkan wisata yang makin bersih, sehat dan aman.

Kegiatan reresik wisata ini tentu diharapatkan agar pesona wisata Yogya tidak meredup dalam menghadapi dampak dari penyebaran virus corona. Tentu saja hal ini patut dicontoh oleh para pelaku wisata yang ada di luar Yogyakarta.

Pengelola wisata Gunung Api Nglanggeran, Aris Budiyono mengungkapkan dari kegiatan ini diharapkan seluruh elemen masyarakat wisata, baik desa wisata, kelompok sadar wisata, kampung wisata dan kuliner wisata mau dan mampu membersihkan lingkungan wisata secara serentak.

Acara reresik jogja tersebut juga dilakukan dengan ketentuan standar penanganan kebersihan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Aris mengatakan, objek wisata merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, sehingga memerlukan perlakuan khusus agar tetap terjaga kebersihan dan keamanannya.

Pihaknya menyasar pada fasilitas yang sering tersentuh oleh tangan dengan mengoptimalkan cairan pembersih. Selain itu destinasi wisata wajib menyediakan sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang dilengkapi dengan tisu dan tempat sampah tertutup pada akses masuk objek wisata.

Pada kesempatan berbeda, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan, sejumlah destinasi pariwisata di Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk menutup kunjungan sementara waktu, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.

Keputusan ini pun harus bisa dihargai dan diterima dengan bijak oleh masyarakat, karena dengan ditutupnya akses tempat wisata hal tersebut tentu bisa mengurangi potensi kerumunan yang merupakan salah satu hal yang berpotensi terjadi penularan virus corona.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik, penutupan ini merupakan dukungan para pelaku usaha di sektor pariwisata kepada pemerintah yang sedang menanggulangi wabah virus corona.

Menurutnya, sejumlah peraturan daerah sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran untuk menindaklanjuti arahan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang berkaitan dengan penutupan sementara destinasi pariwisata.

Oleh karena itu pihaknya meminta masyarakat mengerti dengan kebijakan ini dan industri pariwisata yang baik adalah yang mengutamakan keselamatan manusia.

Pihaknya mengaku optimis bahwa industri pariwisata di Jawa Barat akan berjalan dengan baik setelah wabah covid-19 selesai.

Masyarakat sekitar juga dihimbau untuk tinggal dirumah sebagai upaya menjaga kesehatan dan menunggu keputusan pemerintah, agar nanti masyarakat dapat memulai aktifitas wisatanya setelah wabah ini selesai.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama berharap, agar seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu dan bahu-membahu dalam menghadapi masa sulit ini, sehingga pada saat pandemik Covid-19 berakhir, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mampu bangkit memacu pertumbuhan dan kreativitas lebih baik dari sebelumnya.

Pelaku Wisata baik turis ataupun biro perjalanan, tentunya bisa mengikuti protokol yang ada dengan tetap berada dirumah dan menerapkan social distancing ketika berada di luar rumah.

Agung Wahyu, Penulis adalah warganet, kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER