Video Duel Antar Siswa Viral Video, Kapolres Buleleng Panggil Siswa dan Pihak Sekolah

  • 12 Maret 2020
  • 20:30 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1964 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Perkelahian antar pelajar SMA disalah satu sekolah swasta di Singaraja terjadi di Buleleng. Bahkan, Vlvideo duel antar siswa itu viral dimedia sosial (medsos). Video berdurasi 1 menit 20 detik itu, membuat geram sejumlah pihak, karena perkelahian itu justru mencoreng dunia pendidikan.

Adu jotoh antar pelajar itu terjadi pada Selasa (10/3/2020) di kawasan jalan LC, Desa Baktiseraga, Buleleng. Dalam video itu, duel kedua siswa itu ditonton oleh sejumlah siswa lainnya sambil merekam dan memposting dimedsos. Diduga perkelahian pelajar SMA itu dipicu oleh masalah rebutan cewek.

Salah satu siswa tidak suka ceweknya diganggu oleh siswa lainnya. Sehingga, mereka saling tantang untuk berduel di jalan LC wilayah Desa Baktiseraga. Dan perkelahian para pelajar ini kemudian diposting oleh anak-anak sekolah lainnya hingga viral di medsos.

Viralnya video perkelahian pelajar SMA dimedsos ini langsung disikapi Polres Buleleng. Kapolres Buleleng, AKBP. Made Sinar Subawa, memanggil pihak sekolah, orang tua siswa dan siswa yang terlibat berkelahi. Mereka dikumpulkan di ruang Polres Buleleng, Kamis (12/3/2020) sekitar pukul 14.00 wita.

Kapolres Sinar Subawa mengaku sangat menyayangkan perkelahian pelajar itu. Terlebih, siswa lainnya asyik menonton dan merekam lewat handphone yang kemudian diposting ke medsos. "Itu perkelahian usai jam pelajaran, saat mereka pulang sekolah. Kalau mereka hobby pencak silat, tinju atau lainnya disalurkan dengan tepat. Tidak malah arogan," kata Kapolres Sinar Subawa.

Kapolres Sinar Subawa menegaskan, agar perkelahian pelajar seperti ini yang terakhir terjadi. "Jangan ada lagi seperti ini. Guru dan orang tua siswa harus memperhatikan pergaulan dan prilaku anak didik. Mereka yang berkelahi sudah menyesal dan berjanji tidak mengulangi lagi," ujar Kapolres Sinar Subawa.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gde Darmaja juga mengaku prihatin atas kejadian ini. Sebenarnya perangkat untuk melindungi anak-anak sudah ada, namun aturannya tersebut belum tentu diterapkan di sekolah. Dharmaja pun meminta, agar persoalan ini tidak terulang lagi.

"Kami kembali memberikan surat edarkan kepada sekolah untuk melakukan pengawasan lebih ketat tentang penggunaan sepeda motor di sekolah termasuk pengawasan anak didik," tandas Dharmaja. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER