Nyoman Parta Sayangkan Pengoplosan Gas Masih Terjadi

  • 26 Februari 2020
  • 23:30 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2719 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com - Terungkapnya pengoplosan gas LPG di Gianyar oleh Pol Airud Polda Bali, mendapat apresiasi dari Anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta. Namun ia menyayangkan pengoplosan gas melon 3kg ke tabung 12kg masih sering terjadi.

Parta mengungkapkan, kasus pengoplosan gas subsidi ke non subsidi, hampir di seluruh Bali pernah terungkap. Bahkan di Gianyar malah terjadi berulang-ulang beberapa tahun terakhir. Seperti pengungkapan di kecamatan Sukawati, Ubud, Gianyar dan terakhir diungkap oleh Pol Airud Polda Bali, gudang pengoplosan di Lingkungan Tedung, Kelurahan Abianbase, Gianyar, beberapa hari lalu.

"Saya mengapresiasi langkah kepolisian dengan tetap memberikan catatan pengoplosan biasanya selalu tidak berdiri sendiri, ada penyuplai gas 3 kg, ada yang menjadi penyalur setelah dioplos jadi 12kg atau 50 kg," ungkap Parta yang membidangi BUMN, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM di Komisi VI DPR RI, Rabu (26/2/2020).

Menurutnya, pihak kepolisian harus mengurai sampai dengan yang membiayai kegiatan itu (pengoplosan, red) jika ada oknum pemilik agen dan pangkalan yang terlibat.

Seringnya kasus oplosan terjadi nyaris di seluruh Indonesia, ini menunjukkan betapa sistem pengamanan produk dan pengawasan dari Pertamina sangat lemah. Pertamina tidak bisa membuat pengendalian   agar produk yang dikeluarkan tidak disalah gunakan di lapangan.

"Kalau terjadinya sekali dan di satu tempat, mungkin urusan kejahatan semata. Tapi kalau sudah berulang-ulang dan terjadi dimana-mana, itu menunjukkan sistemnnya yang salah. Pertamina harusnya berinovasi, jangan kambing hitamkan gas subsidi untuk rakyat menjadi sumber kejahatan," tegas Politisi PDIP ini.

Parta menyarankan, Pertamina melakukan pendampingan dan untuk membuat pelanggan cerdas. Menyiapkan alat  di pengecer-pengecer untuk memeriksa dan memastikan berat gas sesuai dengan yang ditentukan.

"Pertamina bisa membuat tutup segel gas yang hanya sekali pakai atau hanya bisa dibuka ketika akan digunakan. Karena pengoplos biasanya menggunakan segel gas melon 3kg yang gampang dilepas untuk tutup segel ke gas 12 kg setelah selesai dioplos," sarannya. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER