Pemkab Tabanan Berencana Bagikan Ratusan Babi kepada 11 Ribu ASN

  • 14 Februari 2020
  • 16:25 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1898 Pengunjung
istimewa

Tabanan, suaradewata.com -  Sebagai upaya mendukung dan menyikapi terkait wabah babi yang terjadi di Bali, khususnya di Tabanan, Pemerintah Kabupaten Tabanan sepakat berencana akan membeli babi dari para peternak dan masyarakat untuk menggelar kegiatan mepatung massal, dalam rangka menyambut hari raya Galungan. Kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan pada hari Senin (17/2) mendatang di halaman depan Kantor Bupati Setempat.

Hal itu terungkap saat Rapat Antisipasi Wabah Babi yang digelar di Rumah Jabatan Bupati Tabanan, Kamis (13/3) kemarin. Rapat tersebut dipimpin langsung Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, dengan melibatkan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa.

Sesuai kesepakatan bersama dalam rapat tersebut, Pemkab Tabanan  berencana akan membeli babi dari para peternak dan masyarakat, dengan nilai sekitar Rp. 25 ribu sampai dengan Rp. 28 ribu per kilogramnya untuk babi hidup yang sudah dipotong (bukan babi sakit). Dan rencananya, babi yang akan disiapkan sekitar 300 ekor. Itu akan dibagikan kepada sekitar 11 ribu orang ASN di Tabanan.

Rencananya kegiatan yang akan dilangsungkan di halaman depan kantor Bupati Tabanan tersebut akan dirangkaikan dengan aksi makan daging babi oleh Bupati Eka beserta Jajaran OPD dan staf di lingkungan Pemkab Tabanan. Hal ini menegaskan, bahwa babi meskipun saat ini terserah wabah, dagingnya masih aman untuk dikonsumsi kalau sudah dimasak dengan benar.

“Jadi nanti posisinya itu sudah bersih, sudah dikemas. Nanti silahkan dipikirkan mau dipotong dimana, yang penting saat hari H itu sudah siap. Nanti saya serahkan secara simbolis, habis itu kita  makan babi, siapin beberapa ekor. Kita kasi liat dan kita makan yang lahap, sehingga mengurangi kecemasan masyarakat akan daging babi,” ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tabanan I Made Budana, saat itu menambahkan, terkait dengan rencana aksi makan daging babi pada hari senin mendatang, pihaknya telah menyiapkan ratusan babi yang siap dipotong yang berasal dari para peternak babi dan masyarakat setempat. Ia menegaskan bahwa, daging babi hidup menjelang hari raya Galungan, disepakati Rp. 25 ribu sampai Rp. 28 ribu per kilogram.

“Setelah dilakukan deklarasi kesepakatan di beberapa kecamatan di Tabanan, seperti di Kerambitan dan Marga, maka disepakati harga daging babi hidup berkisar di Rp. 25 ribu sampai dengan Rp. 28 ribu per kilogramnya. Itu masih hidup, dan virus babi ini tidak menular pada manusia,” tegasnya.

I Ketut Hari Suyasa, selaku Ketua GUPBI Bali, turut menegaskan bahwa virus ini tidak menular ke manusia. Dan hal itu diakuinya sudah didasari atas kajian-kajian yang telah dilakukannya selama ini. Ia menambahkan, selama babi ini tidak dijual dalam keadaan sakit atau dicampur dengan babi yang sehat, maka virus babi ini tidak menular ke sesame babi ataupun manusia.

“Intinya, penyakit ini kalau dalam keadaan sakit pun jika dagingnya dimakan, aman sekali. Kalau bapak-bapak ragu, ada dua pilihan setelah makan babi, yaitu, minum yogurt dan minum arak. Jadi secara otomatis gampang dibunuh. Jadi, penyakit ini sangat gampang dibunuh dan juga sangat cepat menyebar,” imbuh Hari Suyasa. Rls/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER