Dikeluhkan, Bahu Jalan Jebol di Jalur Wisata Kintamani Tak Kunjung Diperbaiki

  • 12 Februari 2020
  • 20:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2503 Pengunjung
suaradewata

Bangli,suaradewata.com  – Setelah sebulan lebih jebol, kondisi bahu jalan di jalur Obyek Wisata Kintamani tepatnya di ruas jalan Sekardadi-Penelokan, dusun Bugbug, desa Batur, Kintamani, Bangli kian kerusakan kian meluas dan parah. Atas kondisi tersebut, Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles kembali angkat bicara. Sebab, meski sudah sebulan lebih jebol. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda dilakukan upaya perbaiki oleh Pemprop Bali, dalam hal ini Dinas PU Pemerintah Propinsi Bali. Sebab, status ruas jalan tersebut merupakan kewenangan propinsi. Terlebih, keberadaan jalan tersebut berada dijalur strategis yang juga merupakan jalan utama Bangli-Singaraja. “Kalau itu sekarang tidak segera dilakukan penanganan dan perbaikan, saya khawatir kondisi jebolnya akan semakin luas dan tentunya akan menambah beban biaya,” ujar Komang Carles saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Padahal seuai penilaian Komang Carles, selama ini Propinsi Bali begitu sigap melakukan upaya penanggulangan terhadap dampak bencana  yang menimpa infrastruktur milik Propinsi di Kabupaten Bangli, seperti trotoar, senderan dan sebagainya. “Tumben untuk sekarang ini, penanggulangan jalan jebol yang dilakukan Propinsi agak terlambat. Padahal, tahun-tahun sebelumnya sangat cepat,” bebernya.

Atas kondisi tersebut, Ketua Partai Demokrat Kabupaten Bangli ini, juga khawatir dengan kondisi cuaca yang tak menentu, terutama saat musim penghujan saat ini akan menyebabkan jebolnya jalan tersebut kian bertambah luas. Terlebih disampingnya terdapat jurang sehingga rawan menyebabkan longsor susulan dan bisa menggerus badan jalan tersebut. Kondisi ini, dikhawatirkan juga akan rawan menyebabkan lakalantas. “Untuk itu saya harapkan, penanganan jalan jebol itu bisa masuk skala prioritas oleh Propinsi, sehingga bisa segera diperbaiki. Sebab, jalur tersebut selain merupakan jalan utama juga merupakan akses strategis bagi wisatawan yang berkunjung ke Kintamani. Terlebih lokasinya berada didepan sebuah restaurant di Kintamani, sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat dan wisatawan sekarang ini menjadi cukup terganggu,” beber Komang Carles sembari kembali berharap agar penanganannya cepat dilakukan.

Sementara sesuai pantauan dilokasi, Rabu (12/02/2020), lantaran tak kunjung mendapat penanganan belakangan jebolnya bahu jalan di obyek wisata Kintamani benar-benar kian bertambah parah. Saat ini, luas jebolnya sudah mencapai lebih dari 5 meter. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, di lokasi jebol memang sudah dipasangi drum, batu dan karung pasir sebagai tanda peringatan bahaya. Mengingat, akses jalur tersebut terbilang cukup ramai. Sebab, tidak hanya sebagai akses wisata namun juga meruapakan akses bagi masyarakat umum dan merupakan jalan utama menuju Kabupaten Buleleng.

Atas kondisi tersebut, sejumlah warga pun menyatakan kekhawatirannya terkait kian meluasnya jebolnya jalan tersebut. Terlebih akses jalan tersebut juga merupakan jalur menuju Pura Ulun Danu Batur yang notabene dalam waktu dekat akan menggelar Karya Ngusabha. “Jika kondisi jalannya terus dibiarkan seperti ini, tentunya kami sangat was-was. Terutama saat pelaksanaan karya Ngusabha di Pura Ulun Danu Batur sekitar bulan depan. Ini tentunya akan menyebabkan kondisi lalin akan bertambah krodit sehingga sangat membahayakan para pemedek,” ungkap Wayan Mursadana salah seorang warga setempat.

Disampaikan, atas kondisi tersebut sejatinya pihak desa setempat sudah melaporkan ke pihak terkait. Dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum Penataan ruang Perumahan Kawasan Permukiman (PUPR-Perkim) Bangli. Hanya saja, karena bukan kewenangannya laporan tersebut telah ditindaklanjuti dengan melaporkannya ke Dinas PU Propinsi Bali. Hanya saja, hingga kini belum ada perbaikan. “Sudah lapor, itu kan yang punya provinsi. Ada petugas yang datang, sampai Pak Bupati Bangli sudah sempat datang melihat, tapi tidak tahu sampai sekarang kok belum ada dibenahi. Hanya dipasang tali pembatas, drum dan karung pasir. Padahal Karya Ngusaba-nya kan sebulan lagi,”keluhnya. Atas kondisi itu, warga pun berharap upaya perbaikan bahu jalan tersebut bisa segera ditangani segera sebelum kerusakan bertambah parah lagi.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER