Persaingan Usaha Tak Sehat, Sejumlah Pelaku Usaha Transportasi ke Pulau Menjangan Mengeluh

  • 27 Januari 2020
  • 10:50 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2372 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Diduga ada persaingan usaha yang tidak sehat, sejumlah pelaku usaha transportasi penyeberangan ke pulau Menjangan, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, mengeluh. Kondisi ini terjadi, karena tidak ada standar tarif untuk trip ke pulau menjangan. Mereka khawatir, usahanya terancam gulung tikar.

Bahkan bukan itu saja, diduga ada monopoli tiket masuk yang dilakukan oleh Taman Nasional Bali Barat (TNBB) ke Pulau Menjangan. Sekretaris Kelompok Nelayan Banyumandi, Desa Pejarakan, Ketut Sweden mengatakan, pihak TNBB selama ini telah menunjuk sejumlah pelabuhan resmi untuk tempat penyeberangan bagi wisatawan yang hendak menikmati keindahan kawasan pulau Menjangan.

Di pelabuhan tersebut diatur penjualan tiket resmi dengan tarif resmi, termasuk ongkos trip paket dengan kegiatan diving dan lainnya sebesar Rp750 ribu. "Selain Pelabuhan di Teluk Menjangan yang kami kelola, pelabuhan Labuan Lalang, pelabuhan Teluk Terima di Sumberkima, adalah pelabuhan yang ditetapkan TNBB untuk penyeberangan ke pulau Menjangan, dengan harga tiket masuk R200 ribu," kata Seweden, Minggu (26/1/2020) siang.

Jika ditotal paket perjalanan ke pulau menjangan dengan penyelaman sebesar tarif Rp750 ribu. Namun belakangan ini, ada pihak lain yang memberlakukan tarif dibawah harga itu kepada wisatawan sebesar Rp300 ribu dengan trip yang sama tapi bukan dari pelabuhan resmi. "Selisih harga cukup jauh, naik dari desa Pemuteran jarak waktu tempuh sama sekitar 30 menit. Jika ini dibiarkan usaha kami bisa gulung tikar," ucal Sweden.

Kondisi ini membuat anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali, IGK. Kresna Budi turun ke lokasi, untuk mendengar keluhan para pelaku usaha. "Persoalan ini akan berdampak pada pariwisata Bali khususnya Buleleng. TNBB bersama pokmas agar bertemu mencari solusi. Kami dari dewan akan memfasilitasi," ucap Kresna Budi.

Kresna Budi menyoroti soal retribusi nol ke daerah dari tarif angkutan yang telah ditetapkan TNBB sebesar Rp200 ribu per orang. Setidaknya, TNBB bisa membantu peningkatan PAD dari sektor pariwisata yang dikelola TNBB, untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Paling tidak ada kontribusi ke daerah untuk meningkatkan taraf hidup para nelayan disekitar kawasan dikelola TNBB. Kami akan turun melakukan mediasi antar masyarakat pengelola transportasi ke pulau Menjangan dan soal retribusi dari tiket masuk oleh TNBB," tandas Kresna Budi. Rik/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER