Polres Tabanan Rayakan Imlek 2020 dengan Perang Air

  • 25 Januari 2020
  • 12:35 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1849 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com - Polres Tabanan memperingati hari raya Imlek, dengan cara unik, yakni perang air, Jumat (24/1/2020) di Lapangan Polres Tabanan. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Tabanan AKBP Agus Tri Waluyo.

Hadir dan ikut dalam acara kegiatan Waka Polres Tabanan Kompol Ni Made Sukerti, para Kabag, para Kapolsek, para Kasat, semua Perwira, Brigadir Polri Polres Tabanan dan Brigadir Polri perwakilan anggota Polsek serta semua ASN Polres Tabanan.

Dari pantauan di lapangan, Jero Mangku kemudian memercikan air suci (Tirta Penglukatan) sebagai wujud pembersihan untuk penyucian diri, kemudian Kapolres Tabanan memberi komando meneriakan yel-yel Air yang dijawab “ Air….Air….Air…." anggota yang telah siap berhadap hadapan melakukan perang dengan cara saling siram, saling lempar dengan air, saat perang air kemudian disemprot dan saling siram dengan Mobil Water Canon hingga semua anggota basah kuyup, bahkan muncul Pelangi diatas Polres.

Pada kesempatan tersebut Kapolres Tabanan mengatakan bahwa Imlek tahun 2020, atau Tahun Baru China merupakan perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa. Peringatan tahun Baru China atau sering disebut Imlek, tahun ini jatuh pada hari Sabtu, 25 Januari 2020.

Perayaannya dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa, dan berakhir dengan cap gomeh pada tanggal ke-15 malam tahun baru. Imlek dikenal sebagai Chuxi, yang berarti Malam Pergantian Tahun.

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud kerukunan antar Umat beragama, kita memperingati hari raya Imlek dengan cara yang unik dan lain dari pada yang lain, dan saya yakin hanya Polres Tabanan  yang melaksanakan kegiatan seperti ini," ujarnya.

Menurutnya air memiliki filosofi dengan mengutip ayat-ayat Agama bahwa air berasal dari Langit yang diturunkan melalui hujan, air adalah sumber kemakmuran dan merupakan sumber kehidupan, sehingga air harus dikelola dengan baik, untuk menciptakan suatu kehidupan yang subur dan makmur.

"Perilaku air yang selalu mengalir ketempat yang rendah sebagai analog sipat rendah hati pada manusia, maka tidak salah air dinalogikan sebagai pemimpin yang melayani, sumber kesejahteraan bagi yang dipimpinnya, air selalu mengisi ruang kosong, air akan menyesuaikan bentuk sesuai dengan tempatnya,  dengan meniru sipat-sipat air, kita diharapkan mengisi kekosongan dan menyesuaikan diri, dalam artian dapat saling membantu, sesuai dengan situasi dan kondisinya," tegasnya.

Kegiatan pun berjalan dengan rasa kekeluargaan, kebersamaan, semua bergembira, dan acara ditutup dengan makan nasi bungkus bersama. ayu/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER