24 Komunitas Lingkungan se-Bali Diskusi Wujudkan Bali Bersih

  • 17 Januari 2020
  • 21:40 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 5063 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com - Forum Komunikasi Penggiat Lingkungan Hidup Bali (FKPLH) Bali kolaborasi mewujudkan kebersihan Bali. Lebih dari 30 komunitas diajak duduk bersama membahas isu-isu lingkungan dalam Focus Group Discucusssion (FGD) bertempat di Pondok Warung Sebatu, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Jumat (17/1/2020).

Ketua Panitia, IB Mandara Brasika mengatakan selama ini begitu banyak komunitas yang peduli lingkungan. Namun masih berjalan sendiri-sendiri. “Melalui FGD ini kami ingin integrasi. Tujuan besarnya ingin Bali lebih bersih, lebih ramah lingkungan, lebih sehat. Bukan hanya untuk kita tapi untuk anak cucu di kemudian hari,” jelasnya. FGD ini berlangsung selama dua hari hingga Sabtu (18/1/2020). Tidak saja puluhan komunitas, sesi diskusi juga menghadirkan unsur PHDI, PHRI, Forum Perbekel, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Perindustrian, Pelindo III serta Angkasa Pura 1.

Sementara perintis FKPLH Bali, I Ketut Suarnaya menjelaskan forum ini terbentuk atas inisiatif Anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta. Mengumpulkan orang-orang maupun komunitas yang punya dedikasi serta komitmen pada isu lingkungan. “Ke depan, forum ini harus mampu berbuat lebih. Menyatukan visi misi masing-masing komunitas dalam satu wadah. Ending yang ingin kita capai, maksimal 5 tahun lagi Bali harus bersih,” jelasnya. Bersama-sama, diyakini melalui FKPLH Bali ini setiap desa di Bali bisa digarap secara keroyokan dalam hal pengelolaan sampah. “Kita yakin, dengan bersama pasti bisa. Pergerakan pertama, akan dilakukan edukasi pengurangan pemakaian sampah plastik. Merubah pola pikir konsumtif dengan mengurangi kemasan plastik,” jelas anggota Trash Hero Indonesia asal Banjar Meranggi, Desa Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur ini.

Ketut Suarnaya sendiri, telah bergerak memerangi sampah plastik sejak 17 tahun lalu. Karena komitmennya pada isu lingkungan, Ketut Suarnaya berkesempatan mendapat beasiswa dari Kementerian Lingkungan Hidup belajar pengolahan sampah di Negera Jepang tahun 2015. “Di Jepang, saya belajar banyak bagaimana system mengolah sampah dari hulu ke hilir,” jelasnya. Saat ini, Ketut Suarnaya juga menjadi pendamping Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar dalam menata sampah di desa-desa.

Sementara Anggota DPR RI Nyoman Parta mengatakan, kolaborasi mewujudkan kebersihan Bali yang ramah lingkungan dan berkelanjutan ini dirancang khusus untuk membahas isu lingkungan dengan pendekatan yang lebih strategis. Ia mengajak semua pihak membangun percontohan terkait pengelolaan sampah yang lengkap sarana prasarana. Dari peserta juga banyak diharapkan untuk memberikan masukan dimasing-masing wilayah, mulai dari permasalahan hingga jalan keluarnya. Bahkan ada usulan, kedepan forum ini agar memiliki buletin atau digital, untuk share atau menyebar luaskan kegiatan forum seperti isi aktifitas hingga foto dan video penunjangnya. tim/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER