TP4D Kejari Denpasar Cek Pembangunan Pasar Badung

  • 16 Desember 2019
  • 20:50 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2373 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Adanya laporan masyarakat soal tidak becusnya hasil proyek pembangunan di Pasar Badung, Denpasar. Hal ini langsung disikapi pihak Pengamanan Pemerintah, dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Denpasar.

Tim Pengawal TP4D Kejari Denpasar terhitung hingga saat ini sudah dua kali melakukan peninjauan ke Pasar tradisional terbesar di pusat metro kota Denpasar.

Korps Adhiyaksa ini akan melakukan kajian terkait kerusakan gedung yang diresmikan Presiden Jokowi pada 22 maret 2019 lalu di Jalan Gajah Mada Denpasar. 

"Tadi kami sudah melakukan tinjauan kembali di lokasi. Memang ada kerusakan yang harus segera ditangani pada bagian sisi barat pondasi bangunan," ucap Jaksa Lanang, salah satu naggota tim TP4D Kejari Denpasar, Senin (16/12).

Kasi Intel Kejari Denpasar, I Gusti Ngurah Agung Ary Kusuma, meyakinkan jika sudah kali kedua Kejari Denpasar mengecek kondisi bangunan di Pasar Badung tersebut. Tujuannya, untuk melihat dari sisi hukum.

Dipastikan Gung Ary, pihaknya telah melakukan pertemuan sebelumnya dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar serta rekanan yang mengerjakan pada Jumat (13/12) lalu.

“Hasil rapat dengan Dinas PUPR disepakati akan membuat kajian dengan melibatkan para ahli. Kami segera melakukan kajian terkait jebolnya tembok tersebut,” yakinnya.

Soal apakah memang ada kesalahan pada perencanaan dan pelaksanaan dari proyek tersebut, atau memang murni karena pergeseran struktur tanah, demikian pihaknya akan melakukan kajian.

Sebelumnya, Kadis PUPR Kota Denpasar I Nyoman Ngurah Jimmy kepada awak media mengatakan, pemeliharaan Pasar Badung berakhir pada 28 Desember. Karena itu, kerusakan kecil atau besar akan diperbaiki. Termasuk kajian teknisnya untuk mengetahui kerusakannya di struktur utama atau struktur tempelan.

Gedung garapan CV. Nindya Karya itu sejatinya empat bulan setelah pemasangan ornamen Bali sudah mulai tampak retak rambut. Bahkan, semakin hari semakin melebar.

Namun, saat itu pihak pemborong mengatakan tidak apa-apa karena bagian yang retak tidak terkena struktur bangunan. Selain ornamen yang jebol, dilaporkan adanya kerusakan lain seperti WC, basemen, dan tempat pembuangan sampah.mot/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER