Masyarakat Dukung Pemerintah Bangun Papua

  • 29 Oktober 2019
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 2236 Pengunjung
google

Oleh : Abner Wanggai

Opini, suaradewata.com - Pemerintah terus menggenjot pembangunan di Papuan. Kini berbagai Program pembangunan sudah mulai terealisasi. Bukan hanya di satu sektor saja, namun ada beberapa program yang patut untuk diapresiasi.

Meski termasuk wilayah Indonesia Timur, Papuadan Papua Baratini terkenal dengan akses jalan dan medan yang sulit ditembus. Namun tak berarti pemerintah lantas mengesampingkannya. Hal ini tercermin dari  kabar keberhasilan pembangunan di Bumi Cendrawasih ini. Bukan perkara mudah, mengingat banyaknya hambatan dan rintangan yang menghadang dalam pelaksanaannya. Akan tetapi, pemerintah seakan tak menyerah, hingga kini bersyukur rakyat Papua telah bisa menikmati sebagian infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah.

Serupa dengan pernyataan oleh Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan, yang mengatakan bahwa program Nawa Cita Presiden Jokowi, yakni membangun Nusantara dari wilayah pinggiran telah mulai terwujud. Termasuk pembangunan di wilayah pegunungan Papua.

Seperti yang kita ketahui masyarakat di pegunungan Papua tersebut kehidupannya sangat bergantung pada koneksitas transportasi udara. Maka dari itu, Kemenhub membangun sejumlah bandara agar mereka bisa merasakan kemerdekaan sama seperti masyarakat lainnya seperti di pulau Jawa, Sumatera dan juga Kalimantan. Yang paling menonjol ialah penerapan BBM dengan satu harga di seluruh wilayah Papua. Yang sebelumnya dapat mencapai Rp 50 ribu. dan Rp 100 ribu saat mengalami kelangkaan, kini mereka bisa menikmati harga yang sama yakni, Rp 6.500 per liternya. Bahkan, pemerintah terus berupaya agar harga bahan pokok juga menurun.

Kabar keberhasilan lainnya ialah dibidang ketenagalistrikan. Program itutelah diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Gubernur Papua Lukas Enembe, beberapa bulan yang lalu. Hasil capaian ini turut dibeberkan oleh Jaleswari Pramodhawardani, selaku Deputi V Kepala Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia.

Menurutnya, sejak dilantik pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo telah memberi perhatian atas pembangunan di Papua. Di tanah Papua ini, Presiden Joko Widodo secara langsung menegaskan akan hadirnya pendekatan baru pembangunan yang Indonesia-Sentris kini dilakukan di Papua. Beragam peningkatan serta kemajuan tampak dari pembangunan di Papua.

Bahkan, Jaleswari juga mengungkapkan jika peningkatan dana transfer pusat kepada Papua mengalami peningkatan. Dana tersebut diharapkan dapat meningkatkan pembangunan secara intensif dan juga masif. Pencapaian positif ini didukung oleh konsep Gerbangmas Hasrat Papua dari Gubernur Papua. Selama pemerintahanJokowi, jangkauan daerah terisolasi yang bisa diakses telah mencapai hingga 3.259 kilometer.

Tak hanya jalan Trans Papua, namun juga jalan akses beserta jalan perbatasan. Selain itu juga dibangun dermaga atau pelabuhan baru serta merevitalisasi pelabuhan lama guna memperkuat tol laut. Termasuk pula revitalisasi bandar sebagai jembatan distribusi barang untuk meningkatkan ekonomi lokal. Aneka produk yang dulunya sulit ditemukan di Papua, kini menjadi lebih mudah dipasarkan.

Sementara dari infrastruktur energi PLN, keberhasilannya dapat dilihat dari meningkatnya rasio elektrifikasi. Rasio elektrifikasi Provinsi Papua yang sebelumnya pada tahun 2013 hanya sebesar 30,48 persen, melesat hingga menjadi 77 persen di tahun 2018. Dan targetnya ialah 85,72 persen di tahun 2019. Peningkatan ini dirasakan di daerah pedesaan seperti yang diamanatkan Presiden secara langsung. Yakni, saat kunjungan beliau ke Papua beberapa tahun ini.

Untuk masalah tingkat kemiskinan Provinsi Papua, turut mengalami penurunan serta kualitas hidup rakyat mengalami peningkatan. Menurut data, di tahun 2013 angka kemiskinan mencapai 31,13 persen, namun kemudian menurun di angka 27,62 di tahun 2017 lalu. Selain itu, PDRB per kapita tanpa sektor tambang dalam juta rupiah meningkat dari yang sebelumnya Rp 24.60 juta per tahun di tahun 2013 berada di angka Rp 37,52 juta per tahun di tahun 2017. Serta, kini ratio menurun dari tahun 2013 sebesar 0, 44  menjadi hanya 0,398 tahun 2017. Meski belum maksimal, pemerintah terus berupaya guna mengotimalkan pembangunan ini. Agar, rakyat Papua merasakan keadilan sebagaimana wilayah lainnya di Indonesia.

Keberhasilan pembangunan  pemerintah di Papua, ini harusnya bisa menjadi tolok ukur perhatian pemerintah yang begitu besar. Sebab, memang bukan perkara mudah mewujudkannya. Ditengah polemik negara yang datang silih berganti. Harapan kedepan semoga Papua lebih maju lagi, sesuai dengan program kerja Presiden Jokowi dalam masa jabatanya yang kedua ini.

* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER