Finishing Pembangunan Menara Pandang Terkesan Asal-Asalan

  • 07 April 2019
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1970 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Pembangunan proyek Menara Pandang di Desa Suter, Kintamani yang sebelumnya sempat disebut-sebut akan menjadi daerah alternative untuk menggaet lebih banyak wisatawan selain Panelokan, justru pembangunanya terkesan asal-asalan. Pasalnya, sejumlah sisi bangunan proyek yang menyedot anggaran Rp. 808 juta dan dikerjakan oleh rekanan dari CV Jaya Karma tidak mencapai finishing yang diharapkan.

Sesuai pantauan suaradewata.com dilokasi Minggu (7/4/2019), memang dari luar bangunan berlantai empat ini sudah tampak berdiri kokoh dengan balutan cat warna putih pada seluruh temboknya. Pada lantai dasar, pengunjung bisa bersantai dan sambil menikmati panorama alam dengan latar keindahan Gunung dan Danau Batur.

Hanya saja, saat ditelisik lebih dalam, kondisi finishing bagian dalam bangunan benar-benar sembrawut. Lantai bangunan dengan ketinggian mencapai belasan meter ini belum dilengkapi dengan keramik, dan hanya berupa beton kasar. Bahkan di lantai dua, bagian lantainya justru dipenuhi dengan material pasir, dengan cat tembok yang telah mengelupas. Selain itu, sejumlah alat dan bahan bangunan juga masih terlihat berserakan di sejumlah lantai. Seperti material pasir, koral, sejumlah pipa diameter kecil, papan proyek pembangunan di lantai dua, serta sejumlah grejag (tangga untuk mengecat tembok) pada lantai dua, dan tiga, dan empat. Genangan air juga tampak disejumlah lantai sehingga kian menambah kesan kumuh. 

Karena itu, sejumlah warga yang ditemui disekitar lokasi menganggap jika pembangunan menara pandang ini memang belum mencapai proses finishing sepenuhnya. Salah satu warga Wayan Bagiarta, bahkan mengungkapkan sejatinya pengerjaan Menara Pandang ini sempat molor dari waktu yang telah ditetapkan. “Seharusnya ini sudah diselesaikan bulan November, tapi molor hingga bulan Desember 2018 katanya baru selesai,’ jelasnya.

Sebab diketahui sesuai kontrak kerja yang terpampang, kegiatan dengan nilai kontrak Rp 808.032.050 telah dilakukan mulai tanggal 22 Mei 2018 dengan waktu pelaksanaan 180 hari. Dengan kata lain, pada bulan November 2018 lalu, proyek yang dikerjakan oleh rekanan dari CV Jaya Karma dan Konsultan Pengawas CV. Surya Cipta Asta Disain ini semestinya sudah rampung 100 persen termasuk finishingnya.

Meski demikian, pria asal Banjar Bubung, Desa Suter ini menambahkan, menara pandang ini telah dibuka untuk umum usai upacara melaspas pada bulan Februari lalu. Meski demikian wisatawan juga tergolong jarang untuk naik ke seluruh lantai. “Kunjungan wisatawan asing kesini juga tergolong jarang. Kalau pun ada yang naik ke Menara, lantaran diajak oleh guidenya,” jelasnya. Sedangkan pada malam hari, kondisi lampunya juga telah banyak yanga mati.

Sementara itu, Kabid Bina Objek Dinas Pariwita dan Kebudayaan (Disparbud), I Wayan Bona justru menyampaikan hal yang agak beda. Kata dia, pembangunan objek menara pandang di Desa Suter, diakui sudah selesai pada bulan Desember, dan kini masih memasuki masa pemeliharaan selama enam bulan. Pihaknya bahkan mengklaim, pasca upacara melaspaskunjungan wisatawan ke objek wisata ini sangat tinggi dan mirip seperti salah satu objek wisata popular di kabupaten Tabanan. “Pembangunannya sudah selelsai. Itu sudah sesuai desain dan RAB-nya seperti itu. Untuk tingkat kunjungan sangat ramai. Luar biasa itu, Sama seperti di Bedugul itu,” ungkapnya.

Terkait kondisi pengerjaan finishing bangunan yang terkesan setengah hati dikerjakan, Bona mengaku tidak mengetahui secara pasti ada kelanjutannya atau tidak. Sebab, disampaikan, dengan anggaran sebesar Rp. 808 juta, pembangunan tersebut kembali diklaim sudah sesuai dengan desainnya, yang memang tanpa disertai kramik. Sedangkan disinggung sisa bahan material berupa pasir dan koral yang ada dilantai dua, Bona mengatakan jika material tersebut sempat diminta oleh masyarakat sekitar. “Kalau soal pemasangan kramik, nanti kedepan kami coba usulkan. Kalau pasir-pasir itu (di lantai dua) ada masyarakat yang minta. Cuma belum sempat diambil mungkin,” pungkasnya. ard/rls/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER