Diduga Dipicu Penyakit Perut, Warga Asal Sulahan Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Advokat

  • 22 Juni 2018
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2000 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Deretan kasus ulah pati dengan cara gantung diri kembali terjadi di wilayah hokum Polres Bangli. Kali ini, diduga akibat sakit menahun yang dideritanya, I Wayan Gunantra (60) asal Br/Ds Sulahan, Susut, Bangli justru nekat mengakhiri hidupnya. Tubuh korban ditemukan sudah tidak bernyawa, tergantung di dahan pohon advokat di tegalan milik keluarganya, Kamis (21/06/2018).  

Kasubag Humas Polres Bangli, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus bunuh diri tersebut. Disampaikan, sesuai hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, kronologis kejadian bermula sekira pukul 08.00 wita korban mengalami sakit perut serta sudah sempat berobat. “Selanjutnya, sekira pukul 11.00 wita istri korban yang baru pulang dari rumah tetangga saat akan melihat korban, justru sudah tidak ada didalam kamarnya. Sehingga, saksi mencari sampai ke tegalan sebelah barat rumahnya dan justru mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung,” bebernya.

Saat ditemukan, kata AKP. Sulhadi, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tergantung menggunakan selendang warna biru di pohon alpukat. “Melihat kejadian tersebut istri korban pun histeris dan menjerit meminta tolong kepada tetangganya serta menyampaikan kejadian tersebut kepada petugas,” jelasnya.

Lebih lanjut, disampaikan, sesuai hasil pemeriksaan medis, diterangkan bahwa tubuh korban belum lebam, denyut nadi sudah tidak ada dan tubuh korban masih hangat. Kematian korban diperkirakan kurang lebih sekira sudah 2 jam sebelum ditemukan. “Dari pemeriksaan medis, diduga kematian korban murni karna gantung diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban,” tegasnya. Motifnya, lanjutnya, bahwa sesuai keterangan pihak keluarga diketahui korban selama ini memang mempunyai riwayat sakit perut yang telah lama dialaminya. “Kemungkinan karena penyakitnya tersebut, korban mengakhiri hidupnya,” jelasnya..

Tindak lanjut dari kasus tersebut, dari pihak keluarga sudah menerima kepergian almarhum dan menolak untuk dilakukan otopsi. “Pihak keluarga telah mengiklaskan kepergian korban dan menganggapnya sebagai musibah,” pungkasnya. ard/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER