Kebakaran Rumah Kosong Kagetkan Warga Batur Selatan

  • 17 Oktober 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2960 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Warga banjar Gudang, Batur Selatan, Kintamani, Bangli dikejutkan dengan terbakarnya sebuah rumah permanen milik I Nyoman Barian (50), Selasa (17/10/2017) siang. Saat kejadian, rumah berukuran 10 x 8 meter yang tepat berada dibelakang kantor desa Batur Selatan tersebut, dalam kondisi kosong karena pemilik rumah berdomisili di Kalibubuk – Singaraja. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sementara penyebab kebakaran hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.

Kanit Reskrim Polsek Kintamani, AKP. Dewa Gede Oka, SH. S.Sos seijin Kapolsek Kintamani Kompol. Putu Gunawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya musibah tersebut. Disampaikan, setelah menerima laporan, pihaknya langsung mendatangi TKP. Dijelaskan, sesuai keterangan saksi Ni Wayan Nganti, yang saat itu sedang dirumahnya yang berjarak sekitar 15m dari TKP, awalnya melihat kepulan asap hitam sekitar pukul 12.30 wita. Mengetahui rumah tetangganya terbakar, saksi pun berteriak meminta tolong kepada warga sekitar untuk memadamkan api. “Sesaat setelah kita menerima laporan terjadi kebakaran,  personil Polsek Kintamani bersama warga masyarakat di TKP dan bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran  berusaha memadamkan api sehingga pada pukul 14.00 Wita api berhasil dipadamkan,” bebernya. 

Lebih lanjut diketahui, dari keterangan saksi Ni Komang Susi Wahyuni yang tak lain adalah kerabat dari korban pemilik rumah, menyampaikan, rumah tersebut ditinggalkan dalam keadaan kosong oleh pemiliknya sejak dua hari karena pemilik tinggal di Kalibubuk - Singaraja. “Selama itu, tyang yang diminta bantuan untuk membersihkan  rumah,  menyalakan /mematikan lampu dan mebanten/sembahyang,” akunya kepada petugas. Lebih lanjut, kata dia, pada hari sebelum kebakaran tersebut, sekitar pukul 11.00 wita saksi sempat ke TKP untuk memasak sayur menggunakan kompor gas. “Tapi setelah masak, kompor sudah tyang padamkan,” jelasnya, Selain itu, saat melakukan persembahyanan, saksi juga mengaku tidak menggunakan dupa. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa kondisi listrik dirumah tersebut memang sering konslet. “Saya setelah usai  membanten sekitar pukul 11.45 wita, saya langsung pulang. Saya sendiri mengetahui rumah tersebut terbakar setelah diberitahu oleh keluarga,” sebutnya.

Dari keterangan para saksi tersebut, polisi belum berani memastikan penyebab kebakaran tersebut. “Kami masih berkoordinasi dengan Lapfor Polri Cabang Denpasar untuk dilakukan olah TKP guna menyelidiki penyebab kebakaran,” ungkap AKP. Dewa Oka.  Sementara soal kerugian material, pihaknya mengaku masih melakukan pendataan. “Korban pemilik rumah sudah kita hubungi agar pulang. Untuk kerugian pastinya, masih kita lakukan pendataan. Namun secara kasat mata, ditaksir kerugiannya mencapai ratusan juta,” pungkasnya.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER