Mensos Beri Nama Bayi Pengungsi, Jumlah Pengungsi di Bangli Mencapai 8.997 Jiwa

  • 27 September 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2990 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Jumlah pengungsi akibat status Gunung Agung di Karangasem naik menjadi awas dan memilih mengungsi ke Kabupaten Bangli terus mengalami kenaikan. Hingga Rabu (27/09/2017) jumlahnya mencapai 8.997 jiwa tersebar dipuluhan titik di Bangli. Hal itu, terungkap saat Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi pengungsi asal Kabupaten Karangasem di Balai Desa Pengotan. Kedatangannya yang sangat ditungu-tunggu itu disambut lagu oleh anak-anak pengungsi dari dalam tenda. Begitu sampai, Mensos pun tak segan-segan langsung masuk ke tenda dan menghibur anak-anak pengungsi serta memberikan bantuan beraneka alat-alat permainan, sejumlah bola dan alat mainan lainnya. Kedatangan Mensos ini, juga disambut langsung oleh Bupati Bangli I Made Gianyar.

Menariknya, Mensos juga tak segan-segan mengemong salah seoarang bayi dari pasutri (I Wayan Panji dan  Ni Wayan Artini) asal Desa Pemuteran, Rendang, Karangasem yang belum diberi nama. Saat itu, Mensos sempat menanyakan nama bayi perempuan tersebut. Dengan polos, Artini menyatakan anaknya yang baru berusia satu bulan belum diberikan nama.  Saat itu, Mensos pun mengusulkan nama kepada anak tersebut agar diberi nama Iriana. Mendapati usulan tersebut, istri dari Wayan Panji ini mengaku senang. “Nantinya nama itu, akan digabung dengan nama bali, menjadi Ni Putu Iriana, dengan nama panggilan Riana,” tuturnya sembari mengaku tidak mengetahui asal nama Iriana.

Namun, setelah diberitahu jika nama Iriana diambil dari nama Ibu Negara Indonesia, wajah Wayan Artini pun bertambah sumringah, serta memastikan akan menggunakan nama pemberian Khofifah ini untuk selamanya.

Selain memberikan hiburan, kedatangan Mensos saat itu juga memberikan beraneka bantuan berupa kebutuhan fisik, seperti beras, alat-alat dapur, selimut serta lain-lain. Mensos Khofifah Indar Parawansa mengatakan anak-anak agar diberi perhatian lebih dari sisi Pendidikan. Untuk itu, iharapkan anak-anak pengungsi agar ditampung di sekolah terdekat, agar proses belajar mengajar bisa lebih memudahkan. Selain itu anak-anak juga butuh forum, butuh suasana tenang dan butuh ekspresi. Bagaimana dalam keadaan di pengungsian anak-anak tetap ceria. Lebih dari itu memastikan keamanan dari sisi logistik juga penting. Tetapi karena titik pengungsian banyak dan lintas kabupaten diperlukan adanya peran dari semua elemen untuk ikut membantu soal distribusi dan keamanan logistik dimaksud.

Sementara Bupati Bangli, I Made Gianyar menyampaikan, meski Kabupaten Bangli tidak ditetapkan sebagai tempat pengungsian secara resmi. Namun, pengungsi tetap berdatangan. Bahkan, kini jumlah telah mencapai 8.997 orang. Pengungsian terjadi sejak 23/9 dan berangsur-angsur jumlahnya bertambah seiring aktivitas Gunung Agung, Karangasem yang menandakan erupsi. Khusus di Desa Pengotan pengungsi berjumlah 1.081, terdiri dari 492 perempuan dan 589 laki-laki. Di dalamnya ada 75 Lansia dan 74 Balita. Diharapkan dengan kedatangan Menteri Sosial agar pengungsi menjadi baik. Dia berharap masyarakat bangli menerima pengungsi dengan baik-baik, karena mereka adalah saudara kita sendiri. Hadir juga dalam kunjungan Mensos itu, Wabup Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta,Forkompinda Bangli , Sekda Bangli Giri Putra, dan pimpinan OPD serta pihak terkait lainnya. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER