Minimalkan Pencemaran Lingkungan, Bupati Bangli Panen Bawang Organik

  • 08 September 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3088 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Guna mencegah meluasnya pencemaran lingkungan di kawasan pinggir danau Batur, penggunaan pupuk organic dalam sector pertanian kian digencarkan. Selain itu, dengan penggunaan pupuk ramah lingkungan ini juga diharapkan hasil pertanian terus meningkat. Hal ini terungkap saat kelompok tani di Desa Buahan, Kintamani menggelar acara panen tumbuhan pangan berupa bawang organic, Jumat (08/09/2017). Acara yang dipusatkan di lahan perkebunan warga yang di kontrak oleh Desa Buahan dihadiri langsung oleh Bupati Bangli, Kepala Dinas PKP, Kepala Dinas PMD, Kabag Ekonomi, Perbekel Desa Buahan serta Masyarakat Kelompok Tani serta DR, Kartini perwakilan dari Udayana.

Perbekel Desa Buahan Wayan Suardi, menyampaikan, pembudidayaan tanaman organik jenis sayuran bawang, cabe dan tomat merupakan program pemberdayaan dari Desa dengan menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2017. “Terobosan ini kita lakukan dengan tujuan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menambah Pendapatan Asli Desa Buahan,” jelasnya.

Ditambahkan, luas lahan warga yang dikontrak untuk budidaya tanaman organik ini seluas 17 are dengan jumlah kelompok tani 45 orang. Dana yang di habiskan adalah sebesar Rp 52 juta, untuk bibit, sewa lahan dan pelatihan kelompok untuk tanaman organik. “Untuk sementara budidaya yang bisa ditanam baru bawang. Karena rentan waktu tanam sampai panen cukup singkat hanya perlu waktu dua bulan,” bebernya. Ditambahkan lagi, dari luas lahan untuk tanaman bawang kurang lebih sepuluh are dengan bibit 1 pikul (1000 Kg) bisa menghasilkan kurang lebih 8 Pikul (8000 Kg). “Kaitanya dengan hasil panen kita juga telah bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Udayana yang akan membantu dalam pemasaran sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi mengingat hasil panen dari bawang organik ini kualitasnya cukup bagus” terang Perbekel Desa Buahan.

Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar,SH.M.Hum.,M.Kn yang sejak awal menyatakan komitmennya terhadap upaya penyelamatan lingkungan danau Batur ini, sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan warga Desa Buahan. Sebab, hal tersebut merupakan implementasi dari program pemerintah untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia (pestisida). “Apa yang telah dilakukan oleh Desa Buahan dengan bimbingan dan kerjasama dari Udayana telah mengimplementasi program mulia pemerintah untuk pengurangan penggunaan pestisida, karena kita memiliki danau sehingga sangat membahayakan air yang ada didalamnya,” bebernya. 

Lanjut dia, ketersediaan air tidak hanya tersedia saja, harus memenuhi baku mutu, memenuhi syarat sehingga bisa dikonsumsi. Hal tersebut menjadi tanggung jawab kita bersama khususnya daerah seputaran danau. “Salah satu dari penyebab tercemarnya danau adalah akibat budidaya pertanian yang menggunakan pupuk kimia (Pestisida). Sehingga secara perlahan harus sudah terbangun pemahaman baru untuk menggunakan pupuk organik dan menggunakan pengetahuan dan teknologi” kata Gianyar.

Terlebih, kata Gianyar, pada jaman dulu para pendahulu kita sudah mewarisi pola bercocok tanam dengan organic. “Kita bisa teruskan hal itu dengan pengembangan baru yang lebih ramah lingkungan sehingga hasil yang dicapai bisa bermanfaat baik bagi kita dan juga lingkungan tetap terjaga,” tegasnya. Oleh karena itu Pemerintah daerah akan mempasilitasi dengan memproses sertifikasi tanaman organik. “Hal ini harus diketuk tularkan kepada desa-desa yang lain sehingga mempercepat pemulihan dari alam sekitar, karena organik tidak bisa sendiri harus secara bersama-sama (massif) untuk menangulangi hama yang ada” terang Made Gianyar.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER