Diduga Teledor, Nyawa Balita Asal Desa Songan Ini Nyaris Terancam, Ini Penyebabnya…

  • 08 September 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 5329 Pengunjung
suaradewata.com

Banglisuaradewata.com – Kasus ini mesti menjadi pembelajaran bagi orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi buah hatinya. Seperti kejadian yang menimpa, I Kadek Riski asal Banjar Tabu, Desa Songan, Kintamani, Bangli. Diduga karena kelalaian orang tuanya, nyawa balita yang baru berusia 16 bulan ini, nyaris terancam akibat tenggelam setelah tercebur ke dalam cubang atau bak penampungan air hujan yang ada di halaman rumahnya, Kamis (07/09/2017). Beruntung nyawanya dapat segera diselamatkan. Hanya saja, karena cukup lama tenggelam di kubangan air tersebut, kondisinya sempat tak sadarkan diri dan kritis sehingga sampai saat ini masih menjalani perawatan intensif di UGD RSU Bangli.

Ditemui di RSU Bangli, ayah korban Ketut Budiarta (27) menceritakan, kronologis kejadian bermula saat dirinya hendak meninggalkan korban yang saat itu sedang bermain sendiri dirumahnya sekitar pukul 11.30 wita. Namun saat menaiki sepeda motor, tanpa sepengetahuan orang tuanya, balita malang tersebut justru mengejarnya dari belakang. “Saya tidak sadar anak saya sudah dibelakang. Kemungkinan karena mengejar saya, anak saya sampai tercebur ke cubang yang saya buat untuk menyiram bawang,” tuturnya sedih.

Disampaikan, Riski adalah anak kedua dari dua bersaudara buah perkawinannya dengan istrinya bernama Ni Wayan Sriati. Lanjut Budiarta, kedalaman cubang tersebut mencapai setengah meter. Saat tercebur, diperkirakan anaknya sudah tenggelam dalam hitungan menit. “Saya baru sadar, anak saya tenggelam ke cubang setelah menoleh ke belakang karena mendengar suara tangisan. Saat saya lihat anak saya sudah berada dalam cubang,” jelasnya.

Karena panik, Budiarta pun langsung balik dan berupaya menolong anaknya serta langsung melarikan ke Puskemas terdekat. Kesedihan dan kepanikannya semakin menjadi, lantaran saat itu Riski sempat pingsan diduga karena kebanyakan kemasukan air cubang. Akibatnya, pihak Puskesmas memutuskan untuk merujuk Riski ke RSU Bangli. “Setelah sempat menjalani observasi, kondisi anak saya sudah dinyatakan membaik,” ujarnya lega.

Secara terpisah, Wadir Pelayanan RSU Bangli I Ketut Darmaja, menyampaikan korban dirujuk ke RSU Bangli dari Puskemas Kintamani karena kondisi yang bersangkutan sempat tidak sadarkan diri pasca tenggelam. “Setelah mendapat penanganan yang intensif, secara bertahap kondisi pasien sudah mulai sadar. Secara umum kondisinya juga sudah mulai membaik,” ungkapnya. Meski demikian, untuk perawatan lanjutan, Riski masih akan menjalani perawatan di ruang ICU RSU Bangli.ard/dev


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER