Siswa TK Antusias Belajar Manasik Haji

  • 07 September 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3266 Pengunjung
istimewa

Tabanan, suaradwata.com - Ratusan siswa Taman Kanak – kanak (TK) atau Raudhatul Atfal se -  Kabupaten Tabanan memadati Lapangan Alit Saputra,  Dangin Carik, Tabanan Bali. Kedatangan mereka bukan untuk melakukan aksi demo, kegiatan olah raga atau kegiatan lainnya. Namun para siswa ini datang untuk mengikuti latihan manasik haji yang sengaja digelar agar siswa mengetahui proses pelaksanaan haji sejak dini.

Ditemani para orang tua, sekiar 500 siswa TK sejak pagi hari mendatangi lapangan alit saputra, kamis (7/9). Dengan berbapakain putih seperti layaknya orang menunaikan haji, para siswa antusias mengikuti pelbagai proses pelaksanaan haji sesuai pelaksanaan tata cara ibadah haji umumnya.

Pengenalan manasik haji ini merupakan program rutin tahunan Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudhatul Atfal (PD-IGRA) Tabanan. Kegiatan sengaja digelar disaat umat muslim di seluruh dunia sedang melakukan ibadah haji seperti yangberlangsung saat  ini di Arab Saudi. “Kami berharap acara seperti ini terus digelar agar para siswa mengehui sejak dini tentang proses pelaksanan ibadah haji. “ tegas I Nyoman Arya S Ag M PdH, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabanan usai membuka acara tersebut.    

Dimulai dengan proses tiba di Padang Arafah, siswa dituntun untuk melakukan berbagai kegiatan manasik haji lainnya seperti melempar jumrah, hingga mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali hingga seterusnya.

Beberapa siswa sempat tidak bisa mengikuti kegiatan manasik haji ini karena menangis dan kepanasan, dan memaksa para orang tua menggotong anaknya keluar barisan. Antusiasme para orang tua juga terlihat dengan banyaknya para orang tua masuk  ke lapangan dan memaksa petugas menyuruh keluar kawasan tempat manasik haji di gelar agar prose belajar lancer.

Pihak penyelenggara mengaku, program pengenalan manasik haji tersebut memiliki beberapa kendala termasuk susahnya mengarahkan anak-anak karena usia yang masih kecil. Masalah lainnya yakni pengadaan dana karena selama ini pelaksanaan manasik haji untuk anak anak merupakan swadaya para guru sekolah sehingga dana yang terkumpul belum maksimal.  “Kami berharap para pemerhati pendidikan serta stake holder laennya bisa memberikan perhatian lebih ke depan agar proses pembelajaran manasik haji ini bisa berjalan dengan baik. “papar guru Pembina, Gun Supardi S Ag M Pd.I usai acara digelar.tim/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER