Elpiji Bersubsidi Tidak Tepat Sasaran, Pertamina Kumpulkan Pemilik Pangkalan

  • 06 September 2017
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 2155 Pengunjung
istimewa

Klungkung, suaradewata.com –Selama ini beredarnya gas Elpiji 3 kg ditengarai tidak tepat sasaran. Pasalnya gas bersubsidi tersebut seharusnya hanya untuk masyarakat miskin, namun fakta dilapanga tidak hanya masyarakat miskin yang menggunakan gas elpiji bersubsidi tersebut. Atas kondisi itu, terlebih paska keluarnya surat edaran Gubernur Bali tanggal 15 Agustus 2017/ no:540/2949/BI/B.Ek yang mengatur tentang pengunaan elpiji 3 kg tepat sasaran,  Pertamina bekerjasama dengan Hiswana Migas Bali gencar menggelar sosialisasi. Mereka mengumpulkan pemilik pangkalan diseluruh Kabupaten  Klungkung dan Karangasem, untuk mensosialisasikan surat edaran gubernur tersebut Rabu (6/9/2017) di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya Klungkung.

Dalam surat edaran iu, gubernur juga menghimbau seluruh PNS se Bali, pelaku usaha selain usaha mikro, dan seluruh masyarakat yang dikategorikan mampu dan tidak mengantongi surat keterangan tidak mampu untuk tidak lagi menggunakan elpiji  3 KG.

Hal ini dilakukan mengingat subsidi yang dikeluarkan begitu membengkak. Terlebih lagi data dilapangan sangat sedikitnya minat masyarakat mampu untuk menggunakan elpiji non subsidi karena mudahnya mendapatkan elpiji 3 kg bersubsidi tersebut.. “Sesuai tujuan awal, elpiji 3 kilogram diperuntukkan khusus untuk Rumah Tangga Miskin (RTM). Namun, dalam perjalanannya, tak dipungkiri ada salah sasaran,’’ tegas Ketut Permadi Arya Kuumara, Marketing Brand manajer PT Pertamina Bali NTB.

Sebagai gambaran untuk pendistribuasian elpiji 3 kg untuk wilayah Bali Timur sudah begitu besar dengan rata rata per hari sebanyak 10.640 tabung 3 kg untuk wilayah kabupaten klungkung dan 19.600 tabung per hari. Sehingga jalur pemangkasan pasokan Elpiji subsidi secara bertahap akan dikurangi.

Sebagai alternative,  Pertamina telah menyiapkan pengadaan produk berupa elpiji 5,5 kilo.  Program ini sudah digencarkan sejak Oktober 2016 dan baru dikembangkan di seluruh pangkalan di Bali mulai Juli 2017. Selisih harga antara subsidi dan non subsidi tidak terlampau jauh. Sebagai contoh tabung 5,5 kilo harga isinya Rp 65 ribu. Untuk 3 kilo di level pangkalan dijual Rp 14.500.

Salah seorang pemilik  agen gas 3 KG Semangat Karya, Wayan Ekayana menyampaikan masalah ketersediaan tabung 5,5 kilo, Pertamina sudah menyiapkan tabung 15.000 lebih. Jika masih kurang, itu akan diikoordinasikan kembali. Dirinya mengakui untuk wilayah Denpasar dan Badung masyarakat secara berangsur sudah muali beralih kepada Elpiji Non Subsidi. Sekarang ini permasalahnnya untuk wilayah timur seperti Klungkung dan Karangasem. Menurutnya langkah untuk memasarkan perlu dilakukan promosi dan sosialisasi yang sangat gencar oleh pihak pertamina maupun pemerintah daerah setempat.   “Terlepas dari hal tersbut, kami selaku agen siap untuk menjalankan kebijakan ini,’’ tegasnya. jul/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER