Rapimnas I Partai Hanura Dibuka Presiden Joko Widodo

  • 04 Agustus 2017
  • 00:00 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 3538 Pengunjung
suaradewata.com

Badungsuaradewata.com - Partai Hanura gelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I di The Stone Hotel Kuta Bali, Jumat, (04/08/2017). Dalam Rapimnas I tersebut dibuka oleh Presiden Republik Indonesia.

Ketua Umum Partai Hanura Dr. H. Oesman Sapta pada Rapimnas I tersebut mengatakan bahwa Indonesia bukan negara agama, tetapi Indonesia adalah Negara yang ber-Tuhan. Kata Dia, selama darah yang mengalir di tubuh ini masih berwarna merah dan selama tulang yang bertopang di tubuh ini masih berwarna putih. Kita bertekad untuk menjaga Sang Merah Putih untuk terus berkibar di seluruh wilayah Indonesia. 

"Indonesia ini dibangun dari semua untuk semua, bukan oleh sekelompok untuk golongan tertentu," ucap Oesman di The Stone Hotel Kuta Bali, Jumat, (04/08/2017).

Dia menerangkan, sebagai partai dalam politiknya selalu berdasarkan diri pada hati nurani. Maka Partai Hanura akan terus berupaya dalam menjaga komitmen dan konsisten atas sikap politiknya. Bahwa Partai Hanura yang merupakan pengusung Jokowi-Jk,wajib untuk mengawal program pembangunan dari Pemerintah. Selain itu, Partai Hanura juga sangat sejalan dengan pemikiran dari Presiden Republik Indonesia Joko widodo. Dan juga Partai Hanura memberikan dukungan terhadap sikap dari Pemerintah dalam mengeluarkan ormas yang tidak berlandaskan dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Jangan pernah takut, bagi Partai Hanura, Pancasla idiologi adalah final, dan membubarkan ormas yang menolak Pancasila merupakan sikap Konstitusional," terangnya.

Sementara, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang membuka Rapimnas I tersebut ikut menyuarakan Bangkit Hanura, Jaya Hanura, Menang Hanura, yang juga diikuti oleh seluruh Kader dan peserta dari Partai Hanura. Pada kesempatan itu, dirinya berbicara momintum pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah sangat baik. Bila dibandingkan dengan Negara-negara lainya. Untuk itu, harus digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dan juga momentum kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah dalam survai menempatkan peringkat pertama diantara negara- negara yang lainnya.

"Kepercayaan dan momintum seperti ini harus kita gunakan, jangan sampai di dalam Negeri justru ada pesimisme, padahal masyarakat luar memandang kita dan iri terhadap pertumbuhan dan kepercayaan yang begitu baik diberikan oleh masyarakat," ucap Joko Widodo.

Untuk itu, dirinya mengingatkan jangan sampai terjebak dengan pesimisme yang kita buat sendiri dan harus berhati-hati. Kata Dia, yang harus dibangun adalah optimisme-optimisme publik atau masyarakat untuk terus optimis. Selain itu, dirinya juga menyampaikan untuk pembangunan inspratruktur akan terus dilanjutkan. Untuk saat ini, pembangunan tersebut sudah ada yang selesai baik masih dalam proses maupun yang sudah selesai. Seperti pembangunan jalan tol, pembangunan pelabuhan-pelabuhan, pembangunan jalur kereta api dan pembangunan airport baik pembangunan baru maupun perluasan.

"Untuk apa, ini adalah untuk mempersiapkan daya saing kita dalam rangka persaingan global, mau tidak mau harus kita hadapi, dan saya ingin sadarkan bahwa perubahan global dunia itu nyata sudah ada, bahwa 5 tahun yang akan datang dan 10 tahun berikutnya yang akan datang, akan terjadi perubahan yang sangat besar, dan ini yang kita waspadai, dan kita harus siap menghadapi transisi transisi seperti ini," terangnya.

Perubahan tersebut seperti tidak adanya yang akan membaca di koran, tidak ada lagi yang akan melihat TV. Dirinya menyebutkan pegangannya hanya satu seperti kotak kecil. Perubahan-perubahan seperti ini yang harus diwaspadai, oleh sebab itu kita bersiap menghadapi transisi- transisi seperti tersebut. Untuk tahapan berikutnya setelah pembangunan infrastruktur selesai. Selanjutnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) wajib dan harus dilakukan dalam menghadapi persaingan global. Dan Hal tersebut betul-betul disiapkan secara detail dan baik.

"Pegangan hanya satu kotak kecil, mau lihat berita dia klik disitu, pingin TV dan film klik di sana, perubahan perubahan seperti ini yang harus diwaspadai, kalau kita masih dalam rutinitas linier dan tidak berani mengambil trobosan trobosan, kita akan tertinggal oleh jaman, mau tidak mau kita harus hadapi dengan sebuah mindset baru, pola pikir baru dan management baru," ucapnya.ang/dev


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER