Bubarkan “Demo”, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

  • 15 Juni 2017
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3650 Pengunjung
istimewa

Denpasar,suaradewata.com  - Ratusan massa menggelar aksi unjuk rasa di Lapangan Puputan Bajra Sandhi, Renon, Kamis (15/6). Demo menolak hasil pilkada yang awalnya berjalan damai berubah anarkis dan polisi membubarkan pendemo dengan menembakkan gas air mata serta menggunakan mobil watercannon.

Rangkaian peristiwa tersebut merupakan simulasi penanggulangan huru hara sebagai bentuk kesiapan menghadapi pilkada 2018. Personel yang dilibatkan dari Satuan Shabara, Brimob,  Inafis, Labfor, serta dua kendaraan watercannon. Selain itu, dikerahkan juga empat polisi berkuda serta anjing Unit K9.  

Kapolda Bali Irjen Petrus R. Golose mengatakan, simulasi ini untuk memadukan semua fungsi di kepolisian dalam rangka kesiapan pengamanan pilkada serta event internasional World Bank- IMF tahun 2018. “Kesiapan pengamanan melalui sumulasi kita laksanakan dari sekarang,” ujar Golose. 

Dari pengamatan Kapolda,  ada hal yang mendapat perhatian yaitu tingkat emosional personel saat menghadapi massa. "Tingkat emosional juga muncul dari petugas dan masyarakat. Kita juga menyertakan bidang Propam, untuk menjaga anggota yang emosi. Jadi untuk menjaga emosi yang justru membahayakan kedua belah pihak," ungkapnya. wit/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER