Setelah 16 Tahun Menanti, Impian Warga Buayang Segera Terwujud Dengan TMMD

  • 20 April 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3993 Pengunjung
suaradewata.com

Banglisuaradewata.com – Pembukaan akses jalan penghubung tempek Gelagah dengan Dukuh di dusun Buayang, Desa Landih, Bangli melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD), nyatanya telah dinantikan warga sejak belasan tahun silam. Pasalnya, dengan pembukaan akses jalan tersebut, warga di kedua tempek tersebut tidak lagi harus melalui jalan setapak dengan medan yang terjal dan curam untuk bisa keluar masuk wilayahnya. Hal ini disampaikan Kepala Dusun Buayang, Ketut Laba Wijaya disela-sela menerima kunjungan Wakil Komandan Pusterad TNI Pusat,  Brigjen TNI Joko Warsito saat meninjau langsung kegiatan (TMMD) tersebut, Kamis (20/4/2017).

Ketua Laba Wijaya menyampaikan, adanya program TMMD di wilayahnya diibaratkan masyarakat setempat ibarat mendapat durian runtuh. “Warga kami sangat bersyukur dengan adanya program TMMD ini. Sebab, 16 tahun warga kami, khususnya yang berada di tempek Gelagah dan Dukuh menanti dan memimpikan dibukanya akses jalan ini,” ungkapnya.

Oleh karena itu, untuk menyukseskan pengerjaan jalan ini warga ikut bergotong royong membantu TNI mulai dari pembukaan akses jalan sampai pemasangan batu gladak ini. “Karena vitalnya akses jalan ini bagi kami, para muda-mudi kami juga sangat antusias membatu TNI dalam pemasangan batu gladak untuk mempercepat pengerjaannya,” ungkapnya.

Sementara itu, kunjungan Brigjen TNI Joko Warsito saat itu didampingi seumlah perwira dari Kodam IX Udaya dan Korem 163/Wira Satya. Kunjungan itu, dimaksudkan sebagai bentuk pengawasan dan evalusi kegiatan TMMD tahun ini. Hadir juga saat itu, Dandim 1626/Bangli Letkol Inf. Susanto Lastua Manurung, Kepala PU Bangli Wayan Lawe, Perbekel Desa Landih dan beberapa tokoh masyarakat setempat. . “Kita harap kegiatan TMMD ini bisa berjalan dengan maksimal, supaya harapan masyaraat bisa terpenuhi,” ungkap Brigjend Warsito.

Disampaikan, kegiatan TMMD ini sudah berjalan selama 37 tahun. Dimana dulunya bernama Abri Masuk Desa (AMD) yang kini berubah menjadi TMMD. “Kegiatan TMMD ini focus untuk pembangun desa. Sebab, peran desa sangat strategis  dalam pembangunan nasional,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, desa juga menjadi pertahanan terakhir Negara. Karena sebagian besar warga tinggal di pedesaan. “Jadi kita harap dengan kegiatan ini, dapat mempercepat pembangunan di pedesaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” imbuhnya. Untuk itu, kegiatan ini, diharapkan pula bisa mempererat kemanunggalan TNI dengan masyarakat dan  dapat menjadi ajang silahturami bagi satgas dengan warga agar terus bisa bersinergi melalui semangat dan budaya gotong royong.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER