PHDI Bangli Sarankan Gelar Upacara Guru Piduka di Lokasi Bencana

  • 21 Februari 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3347 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – PHDI Kabupaten Bangli menyarankan pasca bencana alam memporakporandakan Kecamatan Kintamani dan telah menewaskan 13 korban meninggal dunia, Pemkab Bangli segera menggelar ritual pembersihan di lokasi bencana. Selain itu, serangkaian HUT PHDI Bali, pihaknya juga bakal menggelar persembahyangan dengan menghaturkan  “guru piduka” di Pura Kehen Bangli. Demikian diungkapkan Ketua PHDI Bangli  I Nyoman Sukra saat dikonfirmasi, Selasa (21/2/2017). 

Disampaikan, upakara guru piduka dilakukan untuk memohon agar Ida Sanghyang Widi Wasa atau sesuhunan yang berstana  di Pura Kehen menjaga alam ini, serta menjauhkan bencana alam dari Bangli. “Kita akan memohon kepada beliau agar bencana ini tidak terulang lagi di masa-masa mendatang,”ucapnya. 

Sementara terkait dengan upacara yang bakal dilaksanakan di lokasi bencana, khususnya yang menelan korban jiwa, jelas mantan Kadisdik Bangli Bangli ini,  pihaknya segera bakal menggelar paruman untuk membahas upacara (ritual) yang bakal dilaksanakan di lokasi bencana, khususnya yang menelan korban jiwa. “Kita segera bakal menggelar paruman. Kini kita masih fokus pada pelaksanaan HUT dulu,”ujarnya. 

Disampaikan, upakara yang bakal digelar di lokasi bencana nanti bakal ditentukan sulinggih. Karena beliaulah, yang lebih banyak tahu terkait upakara yang mesti dilaksanakan saat jagat (bumi) terkena kebrebehan (bencana). “Upacara memang mesti dilaksanakan, apalagi bencana ini telah menelan korban jiwa. Jadi lewat upacara ini kita menyunyikan lokasi dan menghilangkan rasa trauma para korban,”tegasnya. 

Lebih lanjut, jelas Sukra, semestinya pemerintah yang merencanakan hal ini. Karena nanti akan menyangkut biaya serta melakukan koordinasi dengan tokoh-tokoh  masyarakat di lokasi. “Kita akan adakan koordinasi nanti dengan pemerintah dan tokoh masyarakat di sekitar lokasi bencana terkait ritual yang bakal dilaksanakan,”pungkasnya. 

Sementara Kabag Kesra Jero Widata dikonfirmasi  terpisah berkaitan dengan pelaksnaan ritual di lokasi bencana mengatakan sejatinya pihaknya telah memikirkan hal itu. Namun, saat ini pihaknya masih bergelut untuk pemulihan pasca bencana. “Untuk ritual kita akan masih minta petunjuk pada sulinggih,” tegasnya. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER