Beh, Kualitas LJK Pemantapan Ujian Akhir Buruk

  • 22 Maret 2016
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 3465 Pengunjung
suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com Dihari kedua pelaksanaan pemantapan ujian akhir (terkoordinasi)  SD/MI di Bumi Makepung Jembrana secara umum berjalan dengan baik. Hanya saja seluruh siswa yang mengikuti pemantapan ujian akhir (terkoordinasi) belum memiliki Nomor Peserta Ujian. Mirisnya lagi, kualitas Lembar Jawaban Komputer (LJK) sangat buruk terlihat seperti hasil fotocopy. selasa (22/3) 

Sejumlah guru-guru yang mengawas pemantapan ujian akhir (terkoordinasi) mengeluhkan lantaran lembar soal tidak tersusun dengan rapi. Selain itu, banyak guru-guru yang menilai kalau lembar kerja Komputer (LJK) yang buruk. Sehingga, para siswa harus berhati-hati saat menghapus LJK. “Kwalitas LJK pemantapan ujian akhir (terkoordinasi) kurang baik terlihat seperti hasil fotocopyan. Maka dari itu siswa harus hati-hati saat menghapus LJK. Kalau menghapusnya asal-asalan maka LJK tersebut akan rusak. Untuk mata pelajaran yang pertama Bahasa Indonesia sekarang Matematika dan PPKN dan berikutnya IPA dan IPS,” kata salah seorang guru yang enggan dikorankan. 

Selain hal tersebut, hingga pelaksaan pemantapan ujian akhir (terkoordinasi) ini, para peserta sama sekali belum mendapat Nomor Peserta Ujian, sehingga para siswa menggunakan nomor Nomor Induk Siswa (NIS). Sehingga dengan adanya persolan seperti ini, sejumlah guru pengawas pemantapan ujian ini menghawatirkan jeleknya kwalitas LJK. Karena hal tersebut dinilai akan berdampak buruk tehadap hasil yang dikerjakan oleh siswa. “Kwalitas LJK ini memang jelek, Kalau basah sedikit saja pasti rusak, begitu juga apabila dihapus lingkaran pada jawaban akan menjadi kabur. Ini perlu dievaluasi jangan sampai ada penyimpangan atau temuan,” katanya 

Kabid Dikdas Jembrana I Nyoman Wenten saat dikonfirmasi mengatakan, biasanya apabila hasil LJK burem dari percetakan yang ditunjuk biasanya tidak memakainya. “Setahu saya semua kwalitasnya baik. Kalaupun itu ada yang kwalitasnya jelek, namun hal tersebut akan digunakan sebagai bahan evaluasi nanti. Untuk anggaran pembuatan soal dan LJK tersebut biayayanya kami kurang tahu lantaran hari ini PPTK kami tidak masuk. Yang lebih tau PPTK. Dalam pemantapan ujian kali ini, dari 185 SD dan 10 MI di Jembrana diikuti oleh sebanyak 4996 siswa-siswi,” jelasnya 

Lebih lanjut, Wenten mengatakan, untuk nomor ujian tersebut adalah kewenangan Provinsi. Karena nomor peserta tidak ada maka pihaknya menggunakan nomor induk siswa (NIS). “Kami sudah koordinasi dengan Provinsi karena belum ada sehingga digunakan NIS. Proses nomor Ujian ini sekolah melalui dapodik. Yang jelas hal tersebut tidak bisa kita tentukan karena ada nomor unik dan sebagainya. Yang jelas kekurangan ini akan kami gunakan sebagai bahan evaluasi selanjutnya,” jelasnya. dep


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER