Wanita Hindu Dituntut Mampu Ajegkan Budaya Bali

  • 26 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2518 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com - Meskipun sudah memasuki era globalisasi, wanita Hindu harus tetap bisa mengajegkan budaya, karena budaya tidak bisa lepas dari agama Hindu di Bali. Wanita Hindu juga harus bisa mempercantik rohani, bukan hanya jasmani saja dengan lebih memperdalam ajaran agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Demikian disampaikan Ketua WHDI Kabupaten Tabanan Nyonya Putriningsih Wirna saat menghadiri seminar Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) di Sos Taruna Bantas Desa Bantas Kecamatan Seltim, Jumat (27/6).

Menurut Putriningsih peran wanita di Bali sangat penting terutama dalam upacara yadnya. Namun menurutnya yadnya dalam hal ini bersifat universal, sehingga wanita Hindu tidak hanya dituntut bisa menjalankan upacara yadnya tapi yadnya dalam bentuk lain jg harus mampu dijalankan. "Yadnya bersifat universal, bukan hanya dalam hal tatanan upacara saja. Wanita Hindu juga harus bisa menjalankan yadnya dalam bentuk lain," ujarnya. Ditambahkan keberadaan WHDI memiliki peran penting untuk membangkitkan semangat kaum perempuan Hindu dalam mengisi diri menghadapi tantangan. “Kita harus bisa membuka wawasan, jangan hanya berkutat dengan urusan rumah tangga. Kita juga harus mampu mengajegkan budaya, karena budaya kita tidak bisa lepas dari agama," ungkapnya.

Sementara Ida Bagus Rai Suhardika dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabanan mengatakan wanita Hindu Bali sangat kreatif dalam segala hal dan memiliki peran penting dalam pembangunan. Karenanya keberadaan wanita Hindu diperjuangkan agar bisa diakui oleh pemerintah. "Perjuangan kita untuk mewujudkan organisasi wanita Hindu baru bisa terealisasi di tahun 2015. Peran wanita hindu dalam mewujudkan keluarga sukinah bhawantu sangat potensial, namun tidak bisa dilakukan sendiri. Karena itu peran suami juga sangat dibutuhkan," tandasnya.  ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER