5 Siswa di Tabanan Tak Ikut UN

  • 13 April 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4983 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com - Ujian Nasional (UN) yang dilakukan serentak untuk tingkat SMA/SMK di Tabanan secara umum berjalan lancar. Dari 4.274 siswa SMA/SMK yang berhak mengikuti UN, sebanyak 5 orang tidak hadir. Alasanya karena kelima orang itu telah berhenti sekolah sekitar bulan Desember lalu lantaran alasan keluarga. “Dari lima orang itu yang berhenti itu ada karena menikah dan alasan keluarga lainnya, namun mereka sudah kadung terdaftar sebagai peserya UN,” ucap  Kadisdik Tabanan, I Putu Santika disela-sela memantau UN di SMAN 2 Tabanan, Senin, (13/4).

Kelima siswa itu satu orang berasal dari SMA PGRI 6 Bajera, atas nama Putu Bagus Surya Darmawan. Sementara sisanya 4 siswa berasal dari SMK Pariwisata Margarana 2 orang yakni Ni putu Sintyana Dewi, dan Ida Bagus Santinibawa. Sedangkan 2 orang lagi dari SMK Triatmajaya atas nama Adelia Indah Sukmarini, dan Ni Made Lidya Pernamawati. Meski dinyatakan berhenti sejak Desember lalu, Santika juga mengaku telah melakukan pendekatan namun tetap saja yang bersangkutan tidak bisa melanjutkan. Sebagai solusinya karena lima orang itu sudah terdaftar sebagai peserta UN maka mereka diberikan kesempatan menempuh kejar paket. “Kalau yang bersangkutan berkeinginan, mereka bisa langsung mengikuti kejar paket yang recananya kita gelar Agustus mendatang,” ucapnya.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 2 Tabanan, I Gede Wayan Samba disela-sela UN mengatakan hari pertama UN disekolahnya berjalan dengan aman dan lancar. “Semuanya berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti,” ucapnya. Dikatakan pelaksanaan UN 2015 dirinya menilai tekanan terhadap siswa menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena kelulusan ditentukan oleh nilai rapot dan nilai ujian sekolah. “Dari raut muka siswa tidak terlalu tampak banyak tekanan karena UN, serta adalam mengerjakan soal lebih bersemangat karena hasil UN menjadi acuan dalam mencari universitas,” tambahnya.

Dipihak lain staf Direktorat Pendidikan SMA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ninik Kristiani yang melakukan pemantauan di SMAN 2 Tabanan mengatakan, UN 2015 akan dijadikan acuan untuk pelaksanaan UN tahun depan. Termasuk apakah tahun depan akan diterapkan pola yang sama atau dilakukan perubahan. “Proses ini akan dijadikan acuan, kami ditugaskan menjaring data terkait pelaksanaan UN serta meminta data dan keterangan tentang pelaksanaan ujian sekolah,” terang Nanik.

Nanik mengaku dirinya akan memantau pelaksanaan UN di Tabanan selama tiga hari guna menggali data dengan menggunakan metode kuisioner yang disebarkan kepada kepala sekolah, guru, pembina pengawas ujian, siswa serta orang tua siswa. “Dari kuisioner tersebut kami ingin mengetahui bagaimana standar operasional pelaksaan (SOP) yang diterapkan oleh sekolah dalam melaksanakan ujian sekolah karena menjadi satu diantara dua indikator kelulusan,” paparnya. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER